blank
Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan pers, terkait kebencanaan di Jateng, Senin (18/1/2021). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tingkat curah hujan yang tinggi beberapa waktu belakangan ini, membuat potensi bencana alam yang timbul semakin meningkat. Oleh karena itu, Pemprov Jateng meminta semua daerah yang memiliki kerawanan tinggi, diminta untuk siaga.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, usai memimpin Rapat Penanganan Covid-19, Senin (18/1/2021). Dirinya mengimbau seluruh warga dan pemangku kepentingan di wilayah rawan bencana, untuk standby.

”Semunya siaga terus menerus, hal ini menyusul terjadinya sejumlah bencana longsor di beberapa wilayah Jawa Tengah. Seluruh komponen mulai dari BPBD, TNI dan Polri dalam posisi standby, termasuk sejak status Gunung Merapi ditetapkan jadi siaga,” katanya.

BACA JUGA : Relawan Jateng Siap Bantu Penanganan Gempa Mamuju-Majene

Gubernur mengimbau pada BPBD Kabupaten/Kota di wilayah Kedu Raya, untuk siaga dan terus mengedukasi masyarakat yang tinggal di titik ekstrem. Sebab, curah hujan makin tinggi dan beberapa daerah di wilayah itu mulai terjadi bencana.

”Jadi ini sekitar Kedu Raya, mudah-mudahan semuanya bisa standby. Jadi kalau curah hujannya tinggi dan ada gejala tanda-tanda yang masa lalu secara kearifan lokal pernah dijumpai, ayo segera ngungsi,” ucapnya.

Sementara itu, Plt Kepala BPBD Jateng Safrudin menjelaskan, hingga Senin (18/1/2021), data pengungsi Gunung Merapi saat ini terdapat 1.061 orang. Mereka merupakan kelompok rentan, mulai dari lansia hingga ibu hamil. ”Ada dari tiga daerah, Magelang, Boyolali dan Klaten,” imbuhnya.

BACA JUGA : Ganjar Tanam Pohon di Lahan Kritis Desa Jragung Demak

Terkait dengan antisipasi bencana di wilayah lain, pihaknya terus berkoordinasi dengan sektor-sektor terkait, seperti TNI-Polri. Selain itu, pihaknya juga berkirim surat pada Pemda setempat, untuk terus mengedukasi warga tentang mitigasi becana.

”Untuk penanganan bencana lainnya, karena sekarang lagi musim hujan, sehingga sudah kita petakan yang daerah rawan. Jadi kami koordinasi selalu dengan sektor terkait, dan teman-teman di kabupaten/kota,” ujarnya.

Sebagai informasi, sejumlah daerah di Jateng mulai terjadi bencana hidrometeorologi. Baru-baru ini, bencana longsor hingga banjir akibat curah hujan tinggi, melanda Purbalingga, Purworejo, Brebes hingga Demak.

Hery Priyono-Riyan