blank
Jalan utama Boyolali -Magelang tepatnya di Dusun Wonolelo, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang tertutup timbunan longsoran tanah. Longsoran dari tebing dengan ketinggian sekita 20 meter tersebut terjadi setelah diguyur hujan sepanjang hari Selasa kemarin. Foto; suarabaru.id/ Yon

MAGELANG-(SUARABARU.ID)– Hujan yang turun dengan intensitas sedang sepanjang Selasa ( 12/1) dari siang sampai malam di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, menyebabkan tanah longsor.

Longsoran tanah dari tebing dengan ketinggian sekitar 25 meter d di Dusun Wonolelo, Desa Wonolelo tersebut menutup jalan utama Boyolali-Magelang.

“Sebelumnya, sejak Selasa siang kemarin hujan intensitas sedang terjadi di Dusun Wonolelo hingga malam hari. Dan sekitar pukul 21.00 WIB ( Selasa malam, red) tanah dari tebing tersebut longsor dan menutup jalan utama,” kata Umar ( 39) salah satu warga Dusun Wonolelo.

Ia mengatakan, dengan adanya longsoran yang menimpa jalan utama Boyolali-Magelang yang ada di antara lereng Gunung Merbabu dan Merapi tersebut, masyarakat setempat berupaya untuk membersihkan longsoran tersebut secara manual.Yakni menggunakan cangkul.

Namun, saat masyarakat sedang bergotong- royong membersihkan tanah yang menutup jalan tersebut Rabu ( 13/1) sekitar pukul 08.30 WIB, secara tiba-tiba terjadi longsoran. Dan menyebabkan, jalan tersebut kembali tertutup tanah.

“Saat sejumlah warga sedang kerja bakti, tiba-tiba terdengar bunyi semacam rekahan tanah dan disusul longsornya tanah dari tebing tersebut. Dan , mereka langsung lari menyelamatkan diri,” katanya.

Akibat longsor susulan tersebut, jalan utama Boyolali- Magelang tertimbun longsoran tanah dengan panjang sekitar 10 meter, lebar tujuh meter dan tinggi timbunan tanah sekitar dua meter.

Dengan adanya longsoran tersebutm sejumlah relawan dan anggota dari Polres Magelang yang hendak menuju Dusun Windusajan, yang juga terjadi tanah longsor tidak bisa menuju dusun tersebut dan tertahan di Desa Wonolelo.

Tidak itu saja, satu unit mobil bak terbuka yang membawa barang belanjaan untuk keperluan orang yang meninggal di Dusun Batur akibat tertimbun tanah longsor di Dusun Windusajantertahan di jalan itu.

Akhirnya, barang-barang tersebut diangkut secara estafet oleh sejumlah relawan. Dan, di seberang ada mobil lain yang membawa ke dusun tersebut.

Tidak hanya itu, sejumlah kendaraan roda empat yang hendak menuju Boyolali ke Magelang atau sebaliknya juga tertahan. Karena tidak ada jalan alternatif lain.

Sementara itu, satu unit alat berat milik Bina Marga Provinsi Jateng dikerahkan untuk mengeruk timbunan tanah tersebut.

Yon