blank
Frank Lampard/dok

LONDON (SUARABARU.ID) – Rumor pemecatan Frank Lampard semakin menguat setelah Chelsea dipermak Manchester City pada lanjutan Liga Primer Inggris di Stamford Bridge, London, Senin (4/1) dini hari WIB. Namun, manajer berusia tahun itu memilih santai menghadapinya. Tiga gol City dicetak Ilkay Guendogan, Phil Foden, dan Kevin de Bruyne. Balasa tuan rumah dilesakkan Callum Hudson-Odoi.

Tren negatif The Blues belum juga selesai. Si Biru hanya menang sekali dalam enam laga terakhir. Sisanya, kalah empat kali dan seri sekali. Saat ini klub London itu berada di urutan kedelapan dengan 26 poin.

“Saya tak khawatir soal dipecat,” ungkap Lampard seperti dikutip Metro. “Saya sudah memperkirakan masa-masa sulit pada musim ini, saya sudah bilang itu saat kami mengalahkan Leeds United (awal Desember), dan semua orang malah menjadikan kami kandidat juara (Premier League),” imbuhnya.

Lampard tak peduli soal tekanan pada posisinya. Tekanan akan hadir secara konstan saat menjadi manajer dan dalam momen sulit. ”Hal ini akan selalu ada. Saya bukannya tak sadar soal ini saat menerima tawaran melatih Chelsea,” jelasnya.

Kondisi itu membuat nasib mantan gelandang top ini terancam. Menurut laporan The Athletic yang dilansir Daily Mail, manajemen Chelsea mulai mencari alternatif untuk peran manajer baru. Thomas Tuchel, bekas pelatih Paris Saint-Germain, disebut-sebut sebagai salah satu kandidat.

Lampard melatih Chelsea pada musim panas 2019. Legenda klub itu langsung membawa The Blues finis keempat pada musim pertamanya. Sayang, musim ini performa timnya belum menemukan stabilitas.

Selepas ditaklukkan The Citizens, Lampard pasang badan untuk para pemainnya. Dia enggan menyalahkan para pemainnya. Khususnya rekrutan-rekrutan barunya seperti Timo Werner, Hakim Ziyech, dan Kai Havertz.

“Kai dan Timo masih muda. Mereka belum pernah bermain di Premier League sehingga butuh waktu. Saya berkali-kali bilang, para pemain yang baru bergabung membutuhkan waktu untuk beradaptasi,” tegasnya.

rr