WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Nasib malang menimpa diri Alafian Kisnanda (24). Pemuda Dusun Bulakrejo, Desa Gunung Sari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri ini, Senin (14/12) lalu pergi tanpa pamit. Pada hari kelima, yakni Jumat siang (18/12) tadi, ditemukan tewas di Kali Pulo, Dusun Bulakrejo, Desa Gunung Sari, Kecamatan Jatisrono (35 Kilometer arah timur Ibukota Kabupaten Wonogiri).
Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing dan Kapolsek Jatisrono AKP Kasimin, melalui Kasub Bag Humas Polres Iptu Suwondo dan Paur Subag Humas Aipda Iwan Sumarsono, semalam, menyatakan, selang sehari kepergiannya tanpa pamit tersebut, yakni Selasa (15/12), Alafian Kisnanda dilaporkan ke Polsek Jatisrono, sebagai kasus orang hilang.
Laporan disampaikan oleh orang tua korban, Jono, setelah pihak keluarga dibantu para tetangga yang melakukan pencarian, tidak kunjung menemukannya. Pada Hari Jumat siang (18/12) tadi, sekitar Pukul 14.00, dia ditemukan secara tidak sengaja oleh pencari rumput di aliran Kali Pulo, Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri.
Sesosok Mayat
Pencari rumput yang menemukannya, Sukadi (65), adalah warga dari Dusun Ngrandu, Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Kepada petugas, Sukadi, menjelaskan, melihat ada sesuatu yang mencurigakan di aliran Kali Pulo, wilayah Dusun Bulakrejo RT 5/RW 3, Desa Gunung Sari. Setelah diamati secara seksama, ternyata sesosok mayat yang kondisinya sudah mulai membusuk.
Temuan ini, diberitahukan kepada temannya, yakni Edi Suwasono (51), penduduk Dusun Ngrandu RT 5/RW 2, Desa Gunung Sari, Kecamatan Jatisrono, kabupaten Wonogiri. Untuk kemudian dilaporkan ke Polsek Jatisrono.
Petugas Polsek Jatisrono, dibantu oleh warga masyarakat, kemudian melakukan evakuasi korban. Bersama tim medis dari Puskesmas Jatisrono, selanjutnya dilakukan pemeriksaan. Hasilnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Korban diprediksikan sudah meninggal lebih kurang 4 hari, dan karenanya kondisinya membengkak mulai membusuk.
Mengalami Depresi
Kondisi mayat saat ditemukan, dalam keadaan tidak mengenakan baju, memakai celana dalam warna abu-abu dan celana panjang warna hitam. Petugas medis Pukesmas Jatisrono yang memeriksa mayat korban, terdiri atas Dokter Indra Aristiyanto bersama Tenaga Kesehatan (Nakes) Diyah Linawati dan Dika, bersama Aiptu Agus Pudjiyanto dari Polsek Jatisrono.
Penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan. Petugas memperoleh informasi dari pihak keluarga, korban sepulang dari Jakarta dalam kondisi sakit dan mengalami depresi. Ini dikarenakan susah, setelah ibunya meninggal dunia dan saat merantau ke Jakarta, gagal memperoleh pekerjaan serta menjadi korban penipuan.
Sebelum pergi tanpa pamit, karena kondisinya sakit, Alafian sempat diobatkan ke rumah sakit oleh orang tuanya. Oleh dokter rumah sakit, dia diagnosa menderita sakit tipus.
Bambang Pur