blank
Pemakaman yang dilakukan tim di Mantingan kemarin.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Disamping angka warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19  terus bertambah signmifikan, jumlah warga yang meningagal terpapar Covid-19 juga  terus meningkat. Bahkan pada enam hari terakhir dari tanggal 20 Novembver  sampai Kamis (26/11-2020) pagi, jumlah warga yang meninggal telah mencapai 16 orang hinga totakl yang meninggal mencapai 188 orang.

Dua warga yang meninggal pagi ini adalah laki laki bernama R, 65 th, penduduk Desa Kuanyar Welahan dan A, 77 tahun, laki-laki yang bertempat tinggal di Kelelurahan Demaan.

R meningal di RS Mardi Rahayu Kudus dengan status probable covid-19.  Ia mulai dirawat di rumah sakit tersebut sejak tanggal 25 November dengan keluhan  sesak nafas, batuk berdarah dan demam sejak 7 hari lalu. Sementara A, dirawat di Rumah Sakit Grhaha Husada dengan status hasil swab tanggal 24 November 2020 positif terkonfirmasi Covid-19. Keduanya akan dimakamkan dengan standar pemulasaraan Covid-19 hari ini.

Sedangkan warga yang meninggal sejak tanggal 20 November adalah,  Ny T ( Pingkol), Tn. AS ( Bangsri), Ny. WS ( Panggang), Tn P ( Demaan ), Tn. AA ( Geneng), Tn Sp ( Mulyoharjo ), Ny R Suwawal, Ny SL ( Raguklampiran), Tn ANS ( Pecangaan ),  Ny M. ( Kerso ), Ny SM ( Semarang ), Ny A (Margoyopso), Tn. N Mantingan dan Tn As ( Langon).

Sementara angka warga Jepara yang terkonfiormasi Covid-19 dalam dua hari terakhir bertambah sebanyak 18 orang pada hari Selasa 24 November dan  21 orang pada Rabu (25/11-2020). Dengan demikian junmlah warga Jepara yang terpapar Covid 19 telah mencapai 2.488 orang.

blank

Waspadai Mutasi ke-7

Terkait dengan kecenderungan peningkatan angka warga Jepara dan juga di Jawa Tengah yang terus naik, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara, Muh Ali M.KKes  meminta warga mewaspadai Mutasi ke -7 Virus Sars CoV -2.

“Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tanggal 24 November  diperoleh informasi, bahwa virus ini telah mengalami mutasi ke -7 dan telah ditemukan menyebar di seluruh kab/kota Jawa Tengah, termasuk Jepara,” ujar Muh Ali.

Menurut Muh Ali, berdasarkan informasi tersebut diperoleh keterangan dibandingkan dengan virus SarsCoV2 awal pandemi, virus mutan tersebut 10 x lebih virulen (lebih ganas, lebih bikin parah) dan 20 x lebih cepat transmisinya (penularannya).

Karena itu semua fihak sekarang diharapkan bersama-sama harus berpacu dengan waktu untuk  selamatkan lebih banyak nyawa.”Mari kita semua merawat kehidupan, dimulai dari diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, dari pekerjaan kita. Caranya tidak pernah bosan lakukan 3 M. Karena 3M adalah pilihan satu-satunya bagi kita untuk tetap bisa bertahan hidup. Tidak bosan untuk mengedukasi masyarakat dan jaga imunitas tubuh.

Hadepe-ua