SOLO (SUARABARU.ID) – Sebanyak 20 negara bakal mengikuti UNS Cultural Night. Kegiatan yang diprakarsai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, bakal digelar secara luring dan daring dan direncanakan dilaksanakan 30 Oktober 2020 mendatang.
“UNS Cultural Night 2020 tahun ini akan diselenggarakan secara virtual dengan mengundang partisipasi alumni internasional UNS yang tersebar di seluruh dunia,” Program Director UNS Cultural Night 2020, Yudi Sastroredjo, Rabu (14/10)
Dalam UNS Cultural Night tahun 2020 , lanjut Yudi Sastroredjo, mahasiswa internasional dapat berbagi menampilkan kebudayaan mereka. Mengusung tema “Menunggu Saat Berjumpa”, Virtual UNS Cultural Night 2020 diharapkan mampu mengirimkan pesan-pesan semangat kepada dunia untuk menghadapi pandemi ini.
Dengan protokol kesehatan yang ketat dan berlangsung di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS , penampilan yang ada bisa disaksikan penonton melalui platform streaming di channel Youtube Official UNS.
Sejumlah mahasiswa aktif dan alumni internasional UNS yang berasal lebih dari 20 negara akan berpartisipasi pada acara ini. Diantaranya dari Turkmenistan, Tajikistan, Libya, Timor Leste, Rwanda, Madagaskar, Nigeria, Burundi, Jepang, Filipina, Vietnam, Suriname, Thailand, Myanmar, Belanda, India, Liberia, Malaysia, Rusia, Sierra leone, Sudan, Ethiopia, dan Mesir.
“Mereka akan menampilkan aksi panggung antara lain berupa tarian, lagu, dan peragaan busana,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Layanan Internasional UNS, Irwan Trinugroho, Ph.D menambahkan , iklim internasional di UNS yang terbentuk melalui kehadiran mahasiswa internasional dari berbagai negara dirayakan dalam malam gelar budaya.
Kegiatan yang berlangsung sebagai wadah untuk saling belajar, menghargai, menghormati, dan meningkatkan pemahaman akan keberagaman budaya di dunia melalui seni pertunjukkan, cara berpakaian, dan kekayaan kuliner.
”Karena situasi pandemi sebagaimana saat ini mengharuskan UNS Cultural Night 2020 dilaksanakan secara virtual. Karena itu sesi kuliner yang biasanya mengundang antusiasme publik sangat besar terpaksa dihilangkan,“ tambah Irwan.
Bagus Adji -trs.