blank
SDejumlah difabel Jepara tengah melakukan pembersihan dan pengecatan taman kota

JEPARA (SUARABARU.ID)  – “Saya senang mendapatkan  kesempatan dan pekerjaan  dari Dinas Lingkungan Hidup  untuk mengecat sejumlah taman di kota Jepara.,” ujar Sandar yang kesehariannya  bekerja sebagai penjual kopi. Menurut  Sandar, penghasilannya   mengalami penurunan omzet 75 persen  akibat pandemi.

“Biasanya saya jualan kopi di Dermaga Kartini. Sehari bisa dapat sampai Rp100 ribu. Tapi sekarang cuma bisa dapat Rp25 ribu karena pandemi,” ungkap Sandar, seorang     tuna daksa.

blank
SDenang duntuk pertamakali dilibatkan melakukan pengecatan taman kota

Sandar adalah satu diantara  8 orang disabilitas yang ikut dalam pengecatan di Taman Baca Alun-alun 1 Jepara.  Meski dengan kondisi fisik yang terbatas, mereka tetap tetap tekun melakukan pekerjaan sesuai kemampuannya.

Bahkan, ada yang memakai kursi roda hingga kaki palsu. Mereka diberdayakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara untuk menghias taman kota. Mereka diberi pekerjaan untuk mengecat ulang area taman yang warnanya sudah lusuh hingga mengelupas.

“Kendati demikian, mereka justru gembira karena mendapat apresiasi dengan diberi pekerjaan. Apalagi, mereka juga terdampak pandemi Covid-19,” ujar Sandar.

Menurut  koordinator kegiatan, Hari Imam Prayitno yang dikenal sebagai guru SD  dan seniman lukis Jepara,    dengan dilibatkannya difabel dalam pekerjaan menghias taman kota, secara psikis mereka juga akan mendapat apresiasi sekaligus motivasi. “Meski dengan kemampuan fisik terbatas, hasil karya mereka luar biasa.,” ujarnya.

Pekerjaan juga  dilakukan secara profesional hingga dapat sedikit  membantu perekonomian difabel di kala pandemi Covid-19 ini.”Pengecatan ini dilakukan  di tiga taman kota, yaitu   taman baca  alun-alun, Taman Pantai Kartini dan patung di GOR Gelora Bumi Kartini,” ungkapnya.

Lomba Mural

Kepala DLH Jepara Farikhah Elida menyampaikan, kegiatan yang baru bertama kali dilakukan bersama difabel itu dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi  warga berkebutuhan khusus untuk mengembangkan talenta yang dimiliki.

“Saat pandemi seperti ini kami tidak bisa memberi bantuan langsung kepada teman-teman difabel. Tapi kami mencoba membuka peluang pekerjaan bagi mereka,” kata Elida.

Ia juga menjelaskan, rencananya DLH juga akan bekerjasama dengan berbagai fihak untuk mengadakan lomba pengecatan tong sampah dan mural, termasuk juga bagi difabel “Dananya memang tidak dari APBD. Karena itu kami mencoba menggandeng beberapa pihak untuk bersedia terlibat dalam kegiatan ini,” ujar Elida.

Hadepe – ua