blank
Ilustrasi. Foto: Ist

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Warga Dusun Grogolan, Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari dikejutkan dengan adanya peristiwa gantung diri, Sabtu (10/10/2020). Pria tersebut ditemukan dalam keadaan tergantung di bawah pohon residi, di pinggir hutan desa tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, peristiwa ini diketahui kali pertama oleh Masuri (56) dan Samardi (36), warga desa setempat.  Saat itu, keduanya hendak pergi ke sawah dan melewati jalur pinggir hutan.

Di tengah jalan, keduanya melihat sesosok pria tengah tidur di bawah pohon. Mereka meyakini pria tersebut adalah Saparin (58). Keduanya lalu memanggil pria tersebut, namun tidak ada jawaban.

Merasa penasaran, keduanya lalu mendekat ke arah pohon tersebut. Setelah dekat, barulah mereka sadar bahwa Saparin tergantung pada pohon tersebut.

Masuri dan Samardi langsung memberitahukan pada warga yang lain. Bahkan, keduanya melaporkan peristiwa gantung diri tersebut ke perangkat desa setempat. Laporan tersebut diteruskan ke Mapolsek Wirosari.

Mendapat informasi dari masyarakat, Kapolsek Wirosari AKP Wibowo bersama anggotanya, tim Inafis Polres Grobogan dan tim medis Puskesmas Wirosari I langsung menuju ke lokasi kejadian. Sesampainya di sana, petugas menemukan korban dalam kondisi tergantung menggunakan tali tampar warna hijau.

Jasad korban diturunkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada saat diperiksa, korban masih mengenakan baju warna biru tua garis putih, dan celana pendek warna hitam. Tinggi korban 165 centimeter dan jarak antara tempat menggantung dari tanah sepanjang 250 sentimeter.

“Terdapat luka jeratan di leher dengan lingkar jeratan sepanjang 40 sentimeter, lebar jeratan satu centimeter, lidah tergigit dan kemaluan korban mengeluarkan sperma. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujar Kapolsek AKP Wibowo.

Kapolsek menjelaskan, pihaknya menggali keterangan keluarga untuk mengetahui penyebab gantung diri tersebut. Dari keterangan yang didapatkan, korban mempunyai penyakit stroke yang tak kunjung sembuh.

“Diduga korban gantung diri karena tak tahan dengan sakitnya selama ini. Selama ini korban mempunyai penyakit stroke yang tak kunjung sembuh,” tambah AKP Wibowo.

Pribadi Halus

Kematian Saparin yang mendadak membuat warga sekitar merasa kaget. Pasalnya, korban dikenal sebagai pribadi yang halus dan kerap berbasa krama saat bertemu dengan tetangga, serta hidup sederhana.

“Orangnya sangat sederhana. Setahu saya, tidak pernah aneh-aneh. Istrinya sudah meninggal lama. Di rumah tinggal sama anak menantunya. Dia sehari-hari menerima pesanan kayu bakar. Jika ada orang yang mau beli, baru akan dicarikan gitu,” kata Yogi, tetangga korban.

Hana eswe-trs