MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigjen Pol Benny Gunawan sangat mengapresiasi atas inovasi yang telah dilakukan oleh BNN Kabupaten Magelang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ia berharap terobosan itu juga bisa diikuti oleh kantor BNN lainnya yang ada di Jawa Tengah.
“Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan BNN Kabupaten Magelang ini bisa menjadi pelopor bagi BNN yang lainnya, karena BNN Magelang ini juga merupakan suatu barometer supaya bisa dicontoh oleh BNN lainnya,” ujarnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang selama ini turut mendukung apapun yang BNN lakukan.
“Alhamdulilah Pak Bupati sudah memberikan hibah bekas sekolah untuk dijadikan kantor BNN untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas Brigjen Pol Benny Gunawan.
Dia mengatakan hal itu saat peresmian Gedung Pelayanan Masyarakat Pusat Informasi Edukasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Magelang, Jumat (11/9/2020).
“BNN Kabupaten Magelang memiliki tugas dan peran penting dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba,” kata Kepala BNN Kabupaten Magelang AKBP Catharina.
Selebihnya dikatakan, upaya yang dilakukan adalah dengan sosialisasi dan layanan rehabilitasi yang sudah berdiri sejak satu tahun yang lalu. Sampai dengan saat ini, BNN Kabupaten Magelang sudah melayani sebanyak 66 klien untuk dipulihkan dari kecanduan narkoba.
Dia juga mengatakan, untuk mengurangi peredaran dan memutus jaringan gelap narkoba pihaknya telah mencoba membangun ruang tahanan sebanyak tiga buah. Dalam hal ini dia memiliki komitmen akan membersihkan narkoba di wilayah Kabupaten Magelang.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan selama ini membuat keprihatinan yang begitu mendalam. Pasalnya, masih banyak didapati pengguna narkoba di wilayah Kabupaten Magelang berusia anak sekolah.
Untuk meningkatkan kualitas pergerakan BNN Kabupaten Magelang dalam mencegah peredaran narkoba serta mengedukasi masyarakat, maka dibangunlah beberapa fasilitas di Kantor BNN. Antara lain ruang lobi, ruang ramah anak, gedung pelayanan masyarakat pusat informasi edukasi yang merupakan saran dari beberapa sekolah. Selain itu ada kedai kopi dan mushala.
“Kedai kopi ini kami sediakan untuk anak-anak sekolah supaya tidak nongkrong-nongkrong di jalanan yang pada akhirnya melakukan kegiatan negatif. Biar nongkrong di sini sambil ngopi, kami pantau dan dampingi,” jelasnya.
Bupati Magelang yang diwakili Sekretaris Daerah Adi Waryanto menyebutkan, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah pada usia 15-64 tahun. Jumlah prevalensi penyalahgunaan narkoba yang begitu tinggi telah mengakibatkan Indonesia menjadi negara sasaran peredaran gelap narkotika.
Menurutnya, narkoba tidak hanya menyasar di kalangan remaja perkotaan, namun kini juga sudah menjalar ke pedesaan. Berdasarkan angka prevalensi nasional, penyalahgunaan narkoba tahun 2019 adalah 2,40 persen atau setara dengan 4.534.774 orang. Kemudian 180 dari 10.000 penduduk indonesia berumur 15-64 tahun terpapar pernah menggunakan narkoba selama satu tahun terakhir.
“Melalui pengembangan layanan inilah nantinya diharapkan bisa lebih mempermudah seluruh elemen masyarakat dalam memperoleh informasi tentang pencegahan, penyalahgunaan narkoba, termasuk perkembangan terbaru yang mungkin belum banyak dikenali masyarakat, yang dikemas secara informatif dan edukatif,” kata Adi.
Eko Priyono-trs