blank
Filter instagram Hanna levina bisa digunakan untuk belajar bahasa Inggris. Foto: Ega

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Era sekarang ini, hampir semua kalangan usia mengetahui internet dan beberapa diantaranya dapat menggunakannya dengan baik. Internet menyediakan berbagai pilihan platform yang dapat diakses di mana pun dan kapan pun. Salah satunya adalah instagram.

Instagram juga menyediakan berbagai fitur di dalamnya sala satunya adalah filter. Filter tersebut diciptakan oleh orang-orang pengguna instagram juga dengan berbagai jenis mulai dari hiburan hingga pendidikan.

Salah satunya filter instagram milik @hannagoei yang diberi nama Guessing Game Kudus. Sebenarnya filter tersebut tidak masuk ke projek KKN, karena awalnya tiba-tiba Hanna dipilih kaprodi untuk ikut mawapres (mahasiswa berprestasi) mewakili jurusan Sastra Inggris.

“Tetapi karena adanya pandemi jadi semua tertunda termasuk brainstorming saya, H-3 seleksi mawapres saya disuruh segera mengumpulkan proposal. Saya mulai baca tentang panduan mawapres dan tema tahun ini adalah SDGS,” ujar Hanna Levina, pemilik akun @hannagoei

Perjalanan Hanna membaca panduan untuk mawapres tidak berjalan mulus begitu saja.

Ternyata Hanna salah baca panduan. Dia membaca panduan tahun 2019 padahal tahun 2020 itu temanya tentang potensi kabupaten sekitar.

“Akhirnya saya melihat banyak pengguna dan inovasi diinstagram dan akhirnya kepikiran untuk membuat filter itu. Kebetulan juga tema KKN di Undip saat ini sama dengan tema mawapres jadilah saya eksekusi ide itu,” jelas mahasiswi Sastra Inggris, Universitas Diponegoro.

Setelah melalui kesalahannya dalam membaca panduan, Hanna sapaan akrabnya langsung mengeksekusi ide yang sudah ia miliki itu dengan giat,

“Pengerjaannya kurang lebih tiga mingguan ya, kesusahannya itu di bagian desain, siapin pertanyaan, jawaban, sama gambarnya. Agar filternya dapat digunakan dengan orang banyak itu juga harus memiliki izin dari pihak instagram, kebetulan filter saya hanya memerlukan 6 jam untuk mendapat izin dari pihak instagram,” kata Hanna.

Dia juga berkolaborasi dengan KM TEMBUS (Keluarga Mahasiswa Tembalang Kudus) dan juga IMAKEN (Ikatan Mahasiswa Kendal) untuk bantu menyebarkan link filter ke komunitas-komunitas mereka.

Dengan statusnya sebagai mahasiswi Sastra Inggris di Universitas Diponegoro, Hanna juga memilih pertanyaan dan jawaban-jawaban difilternya menggunakan bahasa Inggris pula.

Respon orang-orang umumnya menerima dengan baik  dan sepertinya untuk saat ini belum ada yang kesusahan. Dia berharap,filter saya sendiri ya semoga dapat mencapai dua tujuan SDGs tentang pendidikan bermutu dengan penggunaan bahasa Inggris dalam permainan tanya jawab.

“Dan dapat memajukan Kabupaten Kudus menjadi kota dan komunitas berkelanjutan dengan memajukan perekonomian di Kudus dengan memperkenalkan wisata-wisata yang ada di Kudus agar semakin banyak wisatawan yang datang ke Kudus,” terang Hanna.

Widyadhari Ega A-trs