blank
MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Magelang yang meninggal bertambah satu orang, Selasa (21/7/2020). Ia adalah seorang laki-laki berusia 25 tahun dan sebelumnya berstatus pasien dengan pengawasan (PDP).
Korban dirawat di RSUD Muntilan tanggal 17 Juli namun hanya sebentar dan langsung meninggal. Hasil swab yang keluar tanggal 20 Juli, almarhum positif.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, selain ada yang meninggal dari yang positif, hari ini juga ada dari PDP.
Ia adalah laki-laki, berusia 61 tahun ber KTP Jakarta, tapi berdomisili di Kecamatan Secang. Sebelumnya, saat masuk ke rumah sakit dr Soerodjo, hasil swab pertama negatif. Namun saat meninggal, hasil swab keduanya belum keluar.
“Saat masuk ke RS Soerodjo tanggal 18 Juli, hasil swabnya negatif. Namun hasil swab kedua tanggal 21 Juli bertepatan saat dia meninggal, hasilnya belum keluar. Jadi statusnya tetap PDP,” katanya.
Dengan demikian tptal korban meninggal 45 orang. Terdiri 40 PDP dan lima terkonfirmasi positif corona.
Sementara hingga saat ini, jumlah akumulatif pasien terkonfirmasi positif ada 156 orang. Rinciannya, 10 dirawat, 141 sembuh dan lima meninggal. “Untuk PDP, saat ini total ada 319 orang, terdiri dari enam dirawat, 273 sembuh dan 40 meninggal.
Sedang orang dalam pemantauan (ODP), hari ini ada dua baru namun ada satu yang lolos pantau. Dengan demikian kini ada 25 yang dipantau,” ungkapnya.
Dengan masih adanya jumlah pasien terkonfirmasi positif dan PDP itu, menandakan jika virus corona di Kabupaten Magelang masih ada. Terkait hal itu, pihaknya minta kepada masyarakat agar tetap mematuhi  pedoman sebagai persiapan menuju tatanan kehidupan baru.
Yakni melakukan pengecekan suhu tubuh, pakai masker, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, jaga jarak minimal satu meter dan menghindari kerumunan serta disiplin mematuhi protokol kesehatan. “Hal lainnya, mengonsumsi makanan bergizi, olahraga yang cukup dan minum vitamin serta menjaga daya tahan tubuh,” pungkasnya.
Eko Priyono