WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Masa transisi menuju era tatanan kehidupan baru (new normal) sektor pariwisata dimanfaatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Jawa Tengah untuk mempersiapkan kawasan Telaga Warna Dieng dengan sebaik baiknya.
Sekian lama tanpa kunjungan wisatawan, sejumlah titik di sekitar Telaga Warna dirapikan kembali agar kelak sudah benar benar siap, ketika pemerintah memberi lampu hijau pembukaan area wisata.
Sejumlah batang bambu cendani ditanam demi mempercantik kawasan hutan lindung yang menjadi destinasi terpopuler di Dataran Tinggi Dieng (dieng plateau) itu. Tanaman bambu cendani bisa menjadi pembeda Telaga Warna di masa depan.
Kepala BKSDA Propinsi Jawa Tengah Darmanto, Senin (15/6), mengatakan langkah menanam bambu cendani di area tempat wisata di Dieng tersebut, adalah dalam rangka mempersiapkan kawasan Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sebagai destinasi wisata unggulan.
Tak kurang dari 6,5 hektar kawasan di bawah pengelolaan BKSDA Jawa Tengah di Dieng, termasuk area wisata Telaga Warna dan Pengilon, disebut Darmanto, memang dikerjasamakan dengan PT Bonbin Alam Lestari.
“Untuk kepastian pembukaan kawasan wisata, pengelola masih akan menunggu surat resmi dari tiga Menteri, yaitu Menteri Kesehatan, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” tuturnya.
Protokol Kesehatan
Tak hanya itu, pihak pengelola kawasan Telaga Warna, diminta Darmanto, untuk menunggu izin pembukaan dari Pemkab Wonosobo, melalui Surat Edaran Bupati.
“Pada prinsipnya tentu pengelola akan tetap menaati prosedur resmi dari pemerintah dalam rangka pembukaan kawasan wisata di era baru masa pandemi Covid-19 ini,” terangnya.
Direktur PT Alam Indah Bonbin Lestari, Teguh Wibowo Tirto, yang bersama jajaran pegawai turut dalam penanaman 100 batang bambu cendani, mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah dalam mengantisipasi ketentuan pemerintah untuk pencegahan Covid-19.
Termasuk untuk menaati protokol kesehatan bagi para pengunjung, pihak perusahaan, diakui Teguh, telah mempersiapkan perlengkapan pendukung seperti fasilitas cuci tangan dengan sabun maupun sanitizer, masker dan alat pengukur suhu badan demi memastikan seluruh wisatawan dalam kondisi sehat.
“Sejumlah petugas juga akan disiapkan di beberapa titik yang rawan kerumunan pengunjung, seperti di spot-spot selfie sehingga ketika mereka tidak menaati prosedur jaga jarak, petugas akan segera mengingatkan,” tegasnya.
Muharno Zarka-Wahyu