blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo bersama jajaran Forkompimda setempat ikut melakukan penyemprotan cairan disinfektan guna mencegah penyebaran virus Corona. (Foto : SB/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Eko Purnomo menegaskan status tanggap darurat bencana Covid-19 di daerahnya akan berlaku sampai 14 hari ke depan. Pihaknya bakal melakukan sejumlah langkah strategis dalam upaya mencegah penyebaran dan penularan virus Corona agar tak meluas di seluruh wilayah di Wonosobo.

“Dengan meningkatnya status daerah menjadi tanggap darurat bencana Covid-19 dalam 14 hari ke depan, saya meminta Komandan Kodim 0707 Wonosobo, Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat untuk bertindak sebagai IC,” tegasnya.

Bupati Wonosobo menegaskan hal tersebut saat menyampaikan arahan kepada ratusan personel tim gabungan yang hendak melaksanakan penyemprotan cairan desinfektan di Pasar Lawas Sumberan, Pasar Kertek dan Taman Fatmawati, di halaman Kodim 0707, Sabtu (28/3) malam.

Selama masa tanggap darurat bencana Covid-19, sebutnya, Pemkab Wonosobo akan memantau ketat dengan metode screening para pemudik dari luar Wonosobo. Ada 6 titik area perbatasan dan Terminal Angkutan Antar Kota, untuk mendirikan Posko Pemantauan bagi perantau yang mudik atau pulang kampung.

“Di setiap posko tersebut dilakukan pemeriksaan kepada para pendatang sebelum memasuki Wonosobo. Hal itu untuk menyikapi banyaknya warga Wonosobo yang pulang kampung dari berbagai daerah, mulai besok pagi sudah akan diberlakukan screening ketat dengan cara diperiksa kesehatannya,” kata dia.

blank
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo SE MM. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Kesiapan Anggaran

Posko Pemantuan Pemudik didirikan di Terminal Bus Sawangan Leksono, Pos Perbatasan Temanggung-Wonosobodi Kledung-Reco, Pos Perbatasan-Magelang di Silentho Sapuran, Pos Perbatasan Wonosobo- Kebumen di Wadaslintang, Pos Perbatasan Wonosobo-Banjarnegara di Dieng dan Pos Perbatasan Temanggung-Wonosobo di Desa Tambi Kejajar.

Di 6 Posko Pemantuan Pemudik tersebut, diisi sejumlah personel gabungan yang terdiri dari anggota TNI-Polri, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan. Setiap pemudik akan akan tiba di Wonosobo tidak bisa lolos dari posko pemantauan, karena semua mobil berplat nomer luar kota dan penumpang bus/angkuran umum akan diperiksa dulu sebelum melanjutkan perjalanan.

Terkait kesiapan anggaran untuk penanganan COVID19, Bupati Wonosobo mengaku, saat ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sudah menyusun skema perubahan APBD 2020 dan akan segera dibahas bersama DPRD. Tim TAPD perubahan APBD sedang bekerja untuk penanganan Covid-19, seperti
pengadaan alat pelindung diri (APD) dan insentif tenaga kesehatan serta jaring pengamanan sosial.

“Sejumlah langkah antisipatif terus diupayakan, termasuk menyiapkan tempat isolasi komunal bilamana terjadi kondisi terburuk di dua tempat, yakni Balai Latihan Kerja (BLK) dan Sanggar Kegiatan Bersama (SKB) Wonosobo sebagai lokasi isolasi baru bagi pasien yang terjangkit Covid-19,” jelasnya.

Di tingkat Kecamatan pun, pihaknya telah mendorong pemangku wilayah untuk mempersiapkan lokasi isolasi komunal dalam rangka antisipasi situasi terburuk. Pihaknya meminta agar warga Wonosobo yang pulang dari daerah terjangkit agar secara sadar melaksanakan protokol isolasi mandiri di rumah masing-masing, minimal 14 hari meskipun saat diperiksa tenaga kesehatan dinyatakan sehat.

“Para pemudik jangan melakukan kontak fisik dulu dengan keluarga demi menghidarkan penularan dan penyebaran virus Corona, mengingat setiap orang bisa menjadi pembawa virus yang kini telah menelan korban jiwa lebih dari 27 ribu jiwa di seluruh dunia tersebut.

Muharno Zarka