blank
Sekda Kota Magelang Joko Budiyono, (Prog Prokompim Pemkot Magelang)

blankMAGELANG (SUARABARU.ID)- Mulai Kamis 26 Maret 2020 coronavirus disease (Covid-19) di Kota Magelang ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Hal itu dilakukan  setelah  satu pasien suspect Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit dr Soedjono Magelang meninggal dunia, dan tes kedua hasilnya positif.

‘’Hasil tes tahap kedua terhadap pasien yang meninggal yang dikeluarkan Rabu (25/3), ternyata warga Kota Magelang itu positif corona. Karena itu, langsung dinyatakan sebagai kejadian luar biasa,’’ tegas Sekda Kota Magelang Joko Budiyono kepada wartawan usai memimpin rapat penanganan Covid-19, Kamis (26/3).

Setelah dipastikan korban terpapar virus corona dan meninggal dunia,  Dinas Kesehatan Kota Magelang  langsung melakukan penyelusuran terhadap  lingkungan sekitar yang pernah berhubungan dengan korban.

Terkait KLB tersebut, Joko meminta masyarakat tidak panik dan tetap waspada.  Pemkot Magelang juga telah menyiapkan tiga rumah sakit rujukan untuk menampung pasien suspect corona.

‘’Kami sudah menyiapkan tiga rumah sakit rujukan Covid-19, yakni RSUD Tidar Magelang, Rumah Sakit Tentara dr Soedjono dan Rumah Sakit Jiwa dr Soerojo Magelang,’’ tuturnya.

Pemkot Magelang juga meminta tiga rumah sakit swasta yakni, Rumah Sakit Harapan, Rumah Sakit Lestari Raharja dan Rumah Sakit Islam  Kota Magelang sebagai  rumah sakit fasilitas kesehatan (faskes) I.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D Budi Rahayu juga sebagai rumah sakit rujukan  yang ada di bawah naungan  RSUD Tidar Magelang.

Mantan Kepala Dinas Pengelolaan Pasar itu mengemukakan,   ruang isolasi RSUD Tidar Magelang menyiapkan 10 tempat tidur, kemudian  RST dr Soedjono 12 tempat tidur, RSJ dr Soerojo sebanyak 10 tempat tidur dan RSUD Budi Rahayu sebanyak 26 tempat tidur.

Mengenai  alat pelindung diri (APD) untuk dokter dan perawat rumah sakit di kota ini, Joko mengatakan, pihaknya telah   memesan sebanyak 300 APD. ‘’Nantinyaakan disebar ke seluruh rumah sakit,’’ tegasnya.

Mantan Asisten Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Magelang itu meminta Dinas Perhubungan  melakukan pemantauan terhadap lalu-lintas penumpang dari luar daerah, utamanya dari daerah zona merah pandemic Covid -19.

Selain itu, dia juga meminta kepada masing-masing Ketua RW dan Ketua RT untuk mewaspadai  tamu atau orang yang berasal dari daerah rawan penyakit tersebut.
‘’Kami minta masyarakat Kota Magelang melakukan gerakan
penyemprotan disinfektan secara massal,’’ ungkap mantan Kepala Disperindag tersebut.

Kepala Rumah Sakit Tentara dr Soedjono Magelang,
Kolonel (Ckm dr Akhmad Rusli Budi Ansyah mengatakan,  hingga Kamis (26/3) siang pihaknya masih merawat delapan orang pasien dalam pengawasan (PDP), termasuk satu orang yang dinyatakan positif.

‘’Sedang pasien Covid-19  dengan register 06 dan sudah meninggal dunia pada Sabtu ( 21/3) lalu,  hasil terakhir dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, dinyatakan positif,’’ terangnya. (pro)

Editor : Doddy Ardjono