BALI – Sebanyak 42 mahasiswa Prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unissula mengadakan Kuliah Kerja Lapangan ke Green School Bali (16/2). Green School merupakan sekolah alam internasional yang berdiri di bawah naungan Yayasan Kul-Kul pada tahun 2008. Hingga kini, Green School telah berkembang menjadi sekolah internasional yang memiliki ratusan siswa internasional dari 64 negara mulai dari PAUD hingga SMA.
Ketua Prodi PGSD, Nuhyal Ulia MPd mengatakan kunjungan tersebut telah menginspirasi mahasiswa untuk dapat menerapkan konsep ramah alam di lingkungan kampus dan sekolah tempat mereka mengajar kelak. Pembelajaran langsung seperti ini menjadi prioritas agar mahasiswa mampu menyaksikan dan mempelajari hal-hal baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
Masih menurut Nuhyal Ulia alasan dipilihnya Green School sebagai tujuan KKL karena mereka memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dibanding dengan sekolah alam lainnya. Bermula dari ide untuk menghasilkan lulusan yang tak hanya mencintai namun juga bisa berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam, seluruh bangunan yang ada di Green School didesain khusus dari bambu dengan konsep arsitektur tanpa pintu dan jendela sehingga mereka tidak memerlukan lampu sebagai bantuan cahaya dan AC sebagai penyejuk ruangan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi konsumsi listrik harian yang seluruhnya dihasilkan oleh panel surya milik sekolah.
Selain itu, Green School juga mengajak siswa-siswanya untuk aktif dalam pelaksanaan program go-green dalam setiap kegiatan sekolah. Mulai dari membuat gerakan anti sampah plastik yang berujung pada pemaksimalan pemanfaatan botol kaca; mendaur ulang sampah kertas, kardus, botol, dan kaleng; menghemat air dengan cara memproduksi air siap minum di keran yang tersedia di setiap kelas dan menciptakan toilet yang hemat air; serta menggerakkan siswanya untuk mengelola peternakan dan kebun milik sekolah yang hasilnya akan mereka gunakan untuk keperluan sehari-hari.
Selain Green School, mahasiswa juga mengunjungi tempat-tempat wisata budaya lain seperti Desa Adat Penglipuran, menyaksikan Tari Kecak, dan tempat wisata alam lainnya./suarabaru.id