Unissula mengukuhkan dua guru besar baru dari prodi Akuntansi. Mereka adalah Prof Dr Luluk Muhimatul Ifada SE MSi dan Prof Dr Edy Suprianto SE MSi. Pengukuhan diadakandalam rapat senat terbuka di aula Fakultas Ekonomi pada Senin (30/12/2024).
Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa Prof Luluk dan Prof Edy adalah profesor ke 3 dan ke 4 di Prodi Akuntansi. Profesor ke 17 dan 18 di Fakultas Ekonomi. Profesor ke 73 dan 74 di Unissula. “Alhamdulillaj Unissula saat inisudah memiliki 74 guru besar. Saat ini sebanyak 58 dosen Unissula juga sudah berpangkatlektor kepala sehingga selangkah menuju gelar guru besar. Harapannya di tahun 2027 mendatang Unissula bisa memiliki100 profesor,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan capaian dua guru besar tersebut semakin menambah dayasaing Unissula. “Saat ini Unissula adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di Jatengdalam hal penjaminan mutu, proses pembelajaran, jumlah riset, jumlah jurnal internasionalScopus, jumlah mahasiswa baru dan jumlah guru besar,” pungkasnya.
Masih menutrut Gunarto, tantangan menjadi guru besar memang tidak mudah. Ada pengorbanan waktu, pikiran, dan keamuan yang keras untuk mencapai guru besar. Naamunjika bisa meraih gelar tersebut rasa capeknya, rasa sedihnya hilang.
Sementara itu Luluk Muhimatul Ifada dalam orasi ilmiahnya menyampaikan pidato berjudulimplementasi akuntansi manajemen lingkungan berbasis nilai nilai Islam menujupembangunan berkelanjutan. Menuruntnya sangat penting menjalankan perusahaan dengantata kelola yang baik dan menghindarkan lingkungan dari berbagai kerusakan.
Ihtiar perusahaan menggunakan pendekatan Environmental Accounting Costs (EAC) denganmengintegrasikan biaya lingkungan—seperti biaya pemulihan, pencegahan polusi, penelitiandan pengembangan produk ramah lingkungan. Selain itu juga kegiatan daur ulang, hinggaimplementasi sistem manajemen lingkungan langsung ke dalam laporan keuangan merupakansebuah hal yang sangat positif menuju perusahaan dan lingkungan yang sustainable.
Adapun Edy Suprianto menyampaikan pidato berjudul pengendalian internal dalamperspektif ilmu akuntansi. Menurutnya pengendalian internal adalah upaya melindungi asetorganisasi, mengidentifikasi risiko, mengatasi penipuan, memelihara catatan keuangan yang akurat, dan memastikan akun yang dapat diandalkan.
Pengendalian internal merupakan proses dan sarana preventif agar sejalan dengan rencanayang dituju, menjalankan amanah perusahaan dalam koridor kejujuran dan transparansisehingga mencegah penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Pengendalian internal terbukti berkontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Tanggung jawab perusahaan terhadap pemegang saham, tanggung jawab pemerintah secarasignifikan memainkan peran positif dalam pengendalian internal, dan berdampak positif pada kinerja perusahaan.