PURWOREJO (SUARABARU.ID)-Penataan pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Alun-alun Kutoarjo, Kabupaten Purworejo ditandai dengan prosesi boyongan PKL ke shelter kuliner yang terletak di Jalan Wirotaman (timur Pendopo) kamis malam (20/2).
Boyongan yang dikemas dalam kirab PKL itu, berjalan mengelilingi alun-alun dengan diawali rombongan PKL pembawa dua gagar mayang, disusul dua tumpengan, seni musik tradisional, gerobak PKL, kesenian rebana dan sejumlah PKL membawa peralatan masak.
Para pedagang tersebut langsung disambut Wakil Bupati Yuli Hastuti yang didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Budi Harjono, Kepala Dinas KUKMP, Bambang Susilo dan sejumlah kepala OPD.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada semua PKL Kutoarjo yang telah bekerjasama dan mendukung pembangunan, khususnya dalam bersama-sama mewujudkan pembangunan shelter kuliner. Pemindahan PKL di shelter ini, merupakan upaya pemerintah daerah untuk memberikan tempat yang lebih representatif, nyaman bagi pedagang maupun pembeli,” kata Yuli Hastuti.
Apalagi lanjut Yuli, ruas jalan yang semula menjadi lokasi berdagang sebagian PKL merupakan jalan nasional yang padat. Sehingga dengan dipindahkannya PKL ke shelter kuliner ini, tentunya akan mengurangi terjadinya kecelakaan dan kepadatan kendaraan.
Shelter kuliner Kutoarjo dibangun menggunakan dana dari APBD senilai Rp 2,6 M. Pedagang yang dipindah sejumlah 65 orang.
Sementara itu Kepala Dinas KUKMP, Bambang Susilo menjelaskan, shelter kuliner terdiri 70 lapak dengan fasilitas berupa kran air, instalasi listrik, kamar mandi, wastafel dan lain-lain.
Rincian penggunaan adalah 65 lapak untuk berdagang dan 5 lapak digunakan untuk panggung musik dan tempat pameran.
TALETHA- Wahyu