blank
Asisten Kesra Sekda Jateng Ema Rahmawati menjawab pertanyaan peserta sosialisasi Genting di Wisma Perdamaian Semarang, Senin (30/12/2024). Foto: R. Widiyartono

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Perwakilan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jateng meheyelenggarakan Sosialisasi Quick Win Kemendukbangga bagi Mitra Kerja Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting bersama Forum CSR Perusahaan dan Perbankan di Wisma Pedamaian, Tugu Muda Semarang, Senin (30/12/2024).

Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Eka Sulistia Ediningsih dalam sambutannya mengatakan, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting ini dimaksudkan untuk penguatan Asta Cita keempat Presiden Prabowo, yaitu pembangunan sumber daya manusia.

“Jawa Tengah terpilihs ebagai juara I Bunda Asuh dan Bapak Asuh Anak Stunting. Ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, pengusaha, dan media di dalam pentaheliks,” kata Perempuan yang akrab disapa Mak Eka ini.

Dikatakan, saat ini pemerintah sednag konsentrasi pada pemberian makan bergizi bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil. “Maka untuk anak-anak di bawah satu tahun bisa didukung oleh CRS Perusahaan,” ujar Mak Eka.

Sementara Asisten I Bidang Kesra Ema Rahmawati mewakili Sekda Jateng, dalam kesempatan itu menguraikan, bahwa kegiatan sosialisasi ini mengajak pihak-pihak yang berkenan menjadi orang tua asuh bagi anak stunting. “Untuk menurunkan angka stunting harus melibatkan banyak pihak,” ujar Ema.

Masalah Air Bersih

Ema juga menguraikan, penyebab stunting bukan semata hanya anak kekurangan nutrisi, tetapi juga ketersediaan air bersih. Dia mencontohkan kasus di Pekalongan, ada sebuah kampung yang kesulitan air bersih.

“Air yang mereka konsumsi ternyata mengandung bakteri e-coli. Jadi meskipun ibu dan anaknya diberi makanan bergizi, tetap tidak terserap karena mereka kemudian diare. Akibatnya tetap terjadi stunting,” kata Ema.