Bukan hanya karena kekurangan air bersih, tetapi juga kondisi rumah yang lingkungannya buruk. “Ketersediaan jamban juga sangat berpengaruh. Jamban tersedia tetapi tidak ada septic tank, apalagi tidak ada air ya sama saja, jadi penyebab stunting itu banyak hal,” kata Ema.
Karenanya, tidak hanya menyediakan makanan bergizi bagi anak dan ibu hamil. “Bahkan diperlukan bedah rumah untuk menjadikan rumah dan lingkungannya sehat,” kata Ema.
Disebutkan pula, ada keluarga yang rumahnya bagus, perabotannya baik, tetapi anaknya juga kena stunting. “Karena orang tua tidak memperhatikan makanan bagi anaknya. Masih umur kurang satu tahun sudah diberi makan krupuk, ini belum boleh. Anak-anak seumur ini belum boleh diberi makanan yang berasa, apalagi yang berpengawet,” ujarnya.
10 Kabupaten
Dikatakan, ada 10 kabupaten di Jateng yang masuk kategori miskin, dan menjadi prioritas penanganan. Kabupaten yang dimaksud adalah Magelang, Brebes, Banyumas, Banjarnegara, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, Purbalingga, Klaten, dan Pekalongan.
Adapun yang menjadi sasaran Genting adalah ibu hamil, mereka banyak yang mengalami anemia atau sel darah merahnya kurang dan kekurangan energi kronik (KEK). Kemudian anak-anak yang berumur 0-23 bulan.
“Dana pemerintah terbatas, maka pelibatan berbagai pihak seperti kalangan perbankan, BUMN, BUMD, komunitas, swasta dan lainnya memang harus dilibatkan untuki penanganan stunting ini,” kata Ema Rahmawati.
Beberapa peserta dari daerah menanyakan mengenai prosedur untuk menjadi orang tua asuh untuk mencegah stunting ini. Misalnya, mereka yang sudah melakukan di daerahnya apakah juga harus melalui provinsi.
Ema mengatakan, yang sudah melakukan silakan dilanjutkan, tetapi data semestinya dikirim ke provinsi. Kemudian orang tua asuh bisa melakukan sendiri langsung, atau berdasarkan data yang ada PLKB.
wied