SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pemprov Jateng memfasilitasi kepulangan 10 warganya, usai menjalani proses karantina di Natuna, Sabtu (15/2/2020). Lima orang di antaranya, menumpang pesawat dan turun di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Mereka telah dinyatakan sehat, dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga.
Berdasarkan informasi, mereka menaiki maskapai Batik Air, penerbangan terakhir dari Halim Perdanakusuma. Kedatangan mereka ini tidak melewati pintu kedatangan, sebagaimana publik biasa turun. Hal itu dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo.
BACA JUGA : Ganjar Hujan-hujanan Main Bola di Peresmian Stadion Manahan
Menurutnya karena privasi, kelima orang itu tak mau diliput oleh awak media. Namun dia memastikan, hal itu adalah permintaan pribadi dari mereka.
Dari sisi kesehatan Yulianto menyebut, sudah dinyatakan sehat. Lima orang yang turun di Bandara Ahmad Yani, dua warga Semarang, tiga warga lainnya dari Kendal, Pati dan Sukoharjo.
Sementara itu penumpang lainnya ada yang turun di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta tiga orang, dan dua orang lagi naik kendaraan darat. ”Mereka difasilitasi pemprov, dengan menyediakan kendaraan untuk pulang ke rumah masing-masing. Namun ada juga yang dijemput keluarganya. Tidak ada perlakuan khusus. Mereka sudah dinyatakan sehat,” ujarnya.
Dia juga menegaskan, di Jateng tidak ada kejadian penularan Covid-19 yang terjadi. Hal itu berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan baik di areal bandara, rumah sakit dan beberapa perusahaan yang mempekerjakan warga asing.
Terus Waspada
”Yang diluar ini (Natuna-red) kita sudah lakukan pemantauan, semua negatif Covid 19 atau Virus Corona. Yang di rumah sakit juga sudah kita pulangkan semua, tidak ada yang terindikasi di Jateng,” tegas Yulianto.
Meskipun demikian, kewaspadaan terus digencarkan, pada pintu masuk kedatangan bandara maupun pelabuhan. Seperti dikatakan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang, Ariyanti.
”Kita tetap siaga, kewaspadaan terus kita lakukan. Terutama penumpang yang dari luar negeri, jika suhunya badannya meningkat kita berikan High Alert Card, tapi sampai sekarang tidak ada. Tidak hanya di sini, di Bandara Adi Sumarmo maupun pelabuhan, semuanya aman,” paparnya.
Hery Priyono-Riyan