blank
Peserta Silaturahmi dan Refleksi Budaya

JEPARA (SuaraBaru.Id) – Ada yang menarik dalam Silaturahmi dan Refleksi Budaya Jepara 2019 yang diselenggarakan di RM Pondok Raos Pakis Aji Jepara, Selasa (31/12-2019). Dalam acara yang dihadiri juga Ketua Harian KSBN Jepara, Sholih ini terungkap peran lembaga pendidikan yang sangat besar dalam melestarikan seni budaya ternyata belum sepenuhnya bisa dilakukan. Pasalnya disamping kurikulum, guru yang memahami seni budaya dan kearifan lokal juga sangat terbatas.
“Tidak semua sekolah memiliki guru yang bisa melatih mocopat. Apalagi seni tari, geguritan, sejarah lokal dan permainan tradisiona,l”ujar Sarwijiyanti, Kepala SDN 3 Keling yang juga pegiat budaya lokal. Sementara kegiatan pemberdayan guru di bidang seni budaya jarang dilakukan.

Keluhan Sarwijiyanti ini juga dibenarkan oleh Amin Ayahudi, Ketua Paguyuban Seni Tradisional yang juga menjabat Kabid SD Disdikpora Kabupaten Jepara. “Pada jenjang pendidikan SD memang tidak ada guru mapel seni budaya. Sebab pengadaan guru fokus untuk mapel utama,” papar Amin Ayahudi.
Untuk mengatasi persoalan ini, Ketua PGRI Jepara Kiswadi mengusulkan, ada kegiatan pemberdayaan guru agar memahami seni budaya, bisa dalam bentuk pelatihan atau kegiatan yang relevan.

Sementara Indria Mustika pegiat fashion Jepara mengsulkan, agar pemerintah menghadirkan seni budaya tradisi di obyek-obyek wisata, hotel dan restoran. “Kita bisa belajar bagaimana sinergitas itu terjadi di Bali. Jangan justru yang diberikan ruang adalah seni modern yang yang tanpa intervensi pemerintah bisa berkembang,” ujar Indria Mustika.

Sedangkan Hadi Priyanto yang memandu silaturahmi budaya ini mengungkapkan kecemasannya, walaupun sejarah perjalanan Jepara telah sangat lama, namun justru banyak kearifan lokal yang mulai ditinggalkan. “Dalam konteks pemajuan kebudayaan ada banyak komponen kebudayaan yang harus di cari kembali atau telah mulai ditinggalkan. KSBN diharapkan bisa menambil peran secara konstruktif bersama lembaga lain yang ada,” papar Hadi Priyanto. Harus terbangun sinergitas antar elemen budaya yang ada di daerah, tambah Hadi Priyanto.

Hadirnya Komite Seni Budaya Nusantara sebagai mediator dalam pengembangan kebudayaan diungkapkan oleh Ketua Harian KSBN Kabupaten Jepara, Sholih. “Karena itu kami mengajak semua elemen kabudayan untuk bersama-sama membangun sinergitas dalam pemajuan kebudayaan,”ajak Sholih
SUARABARU.ID/Ulil Abshor.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini