blank
Ketua Satgas Sanitasi Kabupaten Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat menyerahkan tumpeng kepada perwakilan KSM Mandala Asri Kelurahan Bumireso. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Satuan Tugas (Satgas) Sanitasi Kabupaten Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat menyatakan gerakan bebas buang air besar sembarangan (BABs) atau Open Defecation Free (ODF) harus didukung semua elemen masyarakat.

“Tahun 2020 Wonosobo harus bebas BABs dan ODF. Karena perilaku buruk sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan. Lingkungan yang buruk bisa menyebabkan persebaran berbagai penyakit. Butuh dukungan semua pihak demi lingkungan sehat,” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Dandim 0707/Wonosobo itu, mengatakan hal itu di sela-sela acara “Peresmian Kegiatan Pembangunan Prasarana Sanitasi dan Air Minum 2019 Kabupaten Wonosobo” di Lapangan Olah Raga Mendolo Bumireso Wonosobo, Selasa (31/12).

Pihaknya mengapresiasi Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mandala Asri Kelurahan Bumireso yang membangun instalasi pembuangan air limbah (IPAL) atau septiptank komunal di bawah tribun utama Lapangan Olah Raga Mendolo Bumireso yang cukup megah.

“Ini cukup unik dan menarik. Di atas IPAL ternyata dibangun tribun yang cukup megah. Karena selama ini septiptank biasanya dibuat di belakang rumah atau di kebun. Tapi ini dibangun di depan tribun utama Lapangan Olahraga Mendolo,” tegasnya.

Dalam berbagai kesempatan, tambahnya, Satgas Sanitasi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, senantiasa menyadarkan masyarakat untuk tidak BABS dan ODF, karena menjadi salah satu penyebab Wonosobo sebagai darah miskin di Jawa Tengah.

blank
Dandim 0707/Wonosobo ketika memberikan sambutan dalam acara “Peresmian Kegiatan Pembangunan Prasarana Sanitasi dan Air Minum 2019 Kabupaten Wonosobo” di Lapangan Olahraga Mendolo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Kerja Keras

“Tak tanggung-tanggung ke depan Satgas Sanitasi ditarget untuk bisa menyelesaikan 15 ribu septiptank mandiri. Setiap rumah harus punya saptiptank sendiri-sendiri. Tugas ini tidak ringan karena butuh sokongan dari berbagai elemen masyarakat,” katanya.

Selain melakukan gerakan BABs dan ODF, warga juga diminta untuk tetap menjaga lingkungan agar tetap lestari. Lingkungan yang lestari akan mampu mendatangkan sumber air bersih. Sebaliknya lingkungan yang rusak akan menghilangkan sumber air.

Senada dengan Dandim 0707, Wakil Bupati Wonosobo Ir Agus Subagiyo MSi mengatakan butuh kerja keras dari semua pihak untuk mensukseskan gerakan BABs dan ODF. Jika Wonosobo sudah bebas BABs dan ODF, maka predikat sebagai daerah miskin di Jateng akan hilang.

“Wonosobo dinyatakan sebagai daerah termiskin di Jateng salah satu sebabnya karena kondisi lingkungan yang buruk atau kotor. Lingkungan yang buruk akan bisa mendatangkan berbagai macam penyakit sehingga menyebabkan kehidupan warga tidak sehat,” tegasnya.

Menurutnya, perlu ada upaya preventif dan promotif dari semua pihak agar Wonosobo bebas BABs dan ODF. Pemkab melalui Satgas Sanitasi tidak bisa kerja sendiri tapi butuh sinergi dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat demi lingkungan sehat.

Guna mempercepat gerakan BABs dan ODF, pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Bappeda untuk segera membuat proposal ke BUMN seperti PT KAI, PT Pertamina dan PLN guna menyalurkan dana CSR untuk pembangunan sanitasi.

Muharno Zarka/mm

blank

blank

blank

blank

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini