blank
Untuk melakukan LDK bagi para siswa, SMK Gajahmungkir 1 Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, mengundang instruktur personel TNI dari Koramil-10 Wuryantoro Kodim 07298 Wonogiri.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – SMK Gajahmungkur 1 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri, mengundang instruktur personel TNI untuk membentuk mental dan karakter siswa. Ini dilakukan melalui kegiatan Pelatihan Dasar Kepemimpinan (LDK).

Penerangan Kodim (Pendim )782 Wonogiri, Pelda Indra, Rabu (12/2/25), mengabarkan, upaya membentuk mental dan karakter siswa dilakukan melalui pembinaan sikap, kedisiplinan, kekompakan, loyalitas dan kepedulian. Itu diberikan untuk memunculkan rasa persatuan dan tanggung jawab sejak dini bagi para peserta didik.

Tampil sebagai instruktur, Serka Lasto dari Koramil 10/Wuryantoro Kodim 0728/Wonogiri bersama dua personel Babinsa. Kepada para siswa peserta LDK, juga dilatih tentang PBB (Peraturan Baris Berbaris). Ini sekaligus menjadi latihan pisik guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan, yang diarahkan kepada terbentuknya sikap dan perilaku siswa. Yakni agar memiliki disiplin yang tinggi. Para peserta LDK juga diberikan pemahaman Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dan tentang pentingnya bela negara.

Harapannya, semua pembekalan yang diberikan melalui LDK, dapat dipahami sehingga nantinya mampu menerapkannya di lingkungan sekolah. Serka Larto menambahkan, pelatihan pembinaan kepada para siswa peserta LDK, menjadi wujud kepedulian Koramil Wuryantoro terhadap sekolah. Ini menjadi bentuk rasa tanggung jawab TNI, dalam mempersiapkan generasi muda yang tangguh dalam menghadapi tantangan hidup di masa depan.

Kepala SMK Gajahmungkur 1 Wuryantoro, Guruh Sarang SPd, MM, berharap, anak didiknya perlu mendapat pendidikan mental dan disiplin. Agar terbentuk generasi dengan akhlak yang mulia, sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara.

Pembinaan karakter memiliki manfaat yang sangat berguna bagi anak-anak. ”Ini menjadi ajang melatih daya konsentrasi, mendorong belajar tentang solidaritas tim dan mengatur emosi, yang ini penting dalam mendukung proses belajar mengajar,” ungkap Guruh.(Bambang Pur)