blank
JUMPING JUARA: Farudilla Adam melakukan jumping sembari melihat para kru di garis finis dan memastikan gelar juara umum Kelas FFA Trial Game Asphalt 250 di Sirkuit Boyolali, Sabtu (14/12), malam. (suarabaru.id/LBC)

BOYOLALI (SUARABARU.ID)– Lintasan basah karena hujan deras pada sore hari tak menyurutkan nyali para rider Trial Game Asphalt International Championship (TGAIC) 2019 untuk menunjukkkan kemampuan terbaik menaklukkan Sirkuit Boyolali, Sabtu (14/12), malam.

Di kelas bergengsi FFA 250, pebalap nasional Farudilla Adam meraih gelar juara umum dengan perolehan total 231 poin. Rider asal Malang ini memastikan gelar juara setelah menjadi yang tercepat pada Moto 2 dan mengunci gelar juara umum pada seri ke-V di Boyolali.

blank

Farudilla bersaing sengit dengan Tommy Salim yang kececer pada Moto 2. Kans juara umum sebenarnya sangat terbuka untuk Tommy Salim yang menjadi kampiun pada Moto 1. Namun saat di Moto 2, motornya kececer di peringkat ketiga. Tommy di klasemen umum berada di peringkat kedua hanya berselisih tujuh poin dari Farudilla Adam.

Sementara peringkat ketiga ditempati Doni Tata Pradita dengan total 207 poin. Doni tampil memikat pada Moto 2 dengan menempati posisi runner-up di bawah Farudilla Adam.

BACA JUGA: Germain Vincenot Taklukkan Sirkuit Boyolali di Trial Game Asphalt International Championship 2019

Usai balapan dan memastikan gelar juara umum, Farudilla Adam mengakui race yang sangat seru, terutama persaingan dengan Tommy Salim.

blank
VICTORY LAP: Farudilla Adam membawa bendera saat victory lap pada race 2 kelas FFA 250 Trial Games Asphalt di Sirkuit Boyolali, Sabtu (14/12), malam. (suarabaru.id/lbc)

“Race yang sangat seru dan deg-degan. Di Moto 1 saya empat tertinggal, karena racing line saya sedikit terbuka dan bisa dimanfaatkan Tommy. Kesalahan itu saya perbaiki di Moto 2, Alhamdulillah bisa mempertahankan posisi pertama sampai akhir balapan,” kata Farudilla.

Dituturkan, dalam supermoto lintasan yang ‎ada idealnya ada aspal dan lapisan tanah. Sementara, di sirkuit Boyolali sepenuhnya aspal. Sehingga, menurutnya, pebalap tak bisa mengeluarkan skil secara penuh.

“Namun saya tetap berlatih dan coba menaklukannya. Saya persembahkan juara ini untuk ayah-ibu, istri, sponsor, fans dan semuanya,” tutur dia.

blank
Tommy Salim (suarabaru.id/dok )

‎Tommy Salim runner-up FFA 250 mengaku kecewa dengan hasil race kedua (Moto 2). Dia tampil garang di Moto 1, namun kececer di Moto 2. Gestur kekecewaannya saat di race melihat ke mesin saat berusaha menyalip Farudilla Adam.

Tommy mengatakan jalan balap final TGAIC cukup susah ditebak. Sebab, menurutnya, lintasan basah karena bekas hujan, namun beberapa waktu kemudian menjadi kering.

“Kondisi track agak basah, sebagian kering, membuat pebalap bingung mau pakai ban apa, kering atau basah,” kata rider asal Surabaya usai balapan.

Sementara itu di klasemen akhir, Doni Tata Pradita menempati peringkat ketiga dengan total 207 poin, disusul Raffi G Tangka 171 poin, dan Surya Narayana 147 poin. Pebalap asal Solo, Ivan Harry Nugroho tercecer di posisi ketujuh pada klasemen akhir dengan 98 poin.

LBC