BLORA (SUARABARU.ID)– Langit pagi cerah dan pernak-pernik nuansa kejawen (adat Jawa), menaungi prosesi kirab budaya peringatan Hari Jadi ke-270 Kabupaten Blora, Rabu (11/12), yang melibatkan para pejabat, wakil rakyat (DPRD), seniman dan masyarakat.
Prosesi yang digeber tiap 11 Desember itu, memang bertepatan dengan hari jadi kabupaten penghasil kayu jati ini.
Masyarakat antusias menyaksikan dan memadati sepanjang rute kirab, dari rumah dinas bupati hingga gedung dewan.
”Tadi berangkat dari rumah pukul 06.30 WIB biar bisa di depan melihat kirab,” kata Wahyuni (27), warga Kajengan, Kecamatan Todanan, Blora.
BACA JUGA : Proses Ganti Rugi Lahan Bandara Blora Tertib dan Lancar
Prosesi kirab sendiri berjalan lancar dan tertib. Selain pusaka kuno, sejumlah piyandel lain yang dikeramatkan, seperti tombak dan pusaka bersejarah milik pemkab, juga ikut diarak, terkait dengan HUT kabupaten dengan 295 desa-kelurahan itu.
Di barisan kirab beriringan Bupati Blora H Djoko Nugroho bersama istri, Wakil Bupati H Arief Rohman dan istri, pejabat Forkompimda (Kapolres, Dandim, Kajari, PN bersama istri dan suami.
Pimpinan, anggota DPRD, sekretariat dewan, pejabat pemkab, camat, para kades, lurah, perwakilan warga, dan seniman juga berjalan rapi beriringan merayakan kirab budaya setahun sekali itu.
Dibelakangnya lagi, para pejabat pemkab dipimpin Sekda Komang Gede Irawadi dari jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), diikuti camat, lurah, kades, tomas, toga, dan sejumlah seniman.
Seperti pada kirab tahun-tahun sebelumnya, baru berjalan keluar dari pendapa kabupaten, gunungan bahan makanan lokal seperti pala pendem, buah, dan sayuran, kerupuk sudah jadi rebutan warga.
Duka Cita
Untuk kelancaran kirab, rute dari pendapa, alun-alun, Jalan Pemuda hingga A Yani, ditutup selama sekitar enam jam mulai pukul 07.30 hingga 13.30 WIB.
Urutan paling heroik adalah, ketika tim-tim seni barong Blora dengan seniman pendamping mengenakan topeng beraksi, ada yang tipe wajah serem, kereng, lucu, dan kemayu.
Tim kesenian dari Kabupaten Pati, Jepara (Jateng) dan Kabupaten Tuban (Jatim), juga ikut manghayubagya hari jadi Blora, dengan ikut dalam rombongan kirab.
Makin siang suana makin adem, setelah awan mendung mulai menyelimuti bumi Blora, acara kirab pun makin gayeng.
Secara umum, kirab budaya kali ini tidak ada perubahan signifikan dibanding dalam kirab sebelumnya. Namun warga tetap antusias dan terhibur menyaksikan prosesi yang berjalan lancar.
Di sudut lain, ungkapan duka cita atas meninggalnya pejabat Kepala Badan Kepegawaian (BKD) setempat, Anang Sri Danaryanto (50), usai mengikuti kirab laku bisu pusaka kuno pada Selasa (10/11) sekitar pukul 09.45 WIB di RSU Blora, masih bersautan.
Wahono/Riyan