Semarang (suarabaru.id) – Revitalisasi pasar tradisional sebagai bagian penting dari ekonomi kerakyatan penting dilakukan untuk menjaga eksistensi dan daya saing pasar sebagai pusat perekonomian daerah. Hal ini pula yang menjadi perhatian LinkAja.
Digitalisasi transaksi sebagai salah satu elemen penting dari revitalisasi pasar, terus diimplementasikan oleh LinkAja sebagai komitmen nyata dalam meningkatkan linklusi keuangan di seluruh lndonesia.
Kali ini LinkAja bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kota Semarang, meluncurkan solusi pembayaran nontunai di 65 merchant yang ada di Pasar Peterongan.
Digitalisasi transaksi di Pasar Peterongan dilakukan dengan menggunakan QRIS. Kemudahan transaksi elektronik ini memungkinkan para penjual yang menyediakan layanan pembayaran dengan QR Code untuk memiliki satu QR Code saja, yang bisa digunakan untuk lebih dari satu operator pembayaran.
Tahap sosialisasi dan edukasi juga telah dilakukan secara bertahap kepada para pedagang pasar, agar mereka memahami pemanfaatan teknologi dalam sistem pembayaran pada kegiatan jual beli yang dilakukan seharishari.
Shatria Putra Dhartia, Head of East Ecosystem Expansion PT Fintech Karya Nusantara selaku aplikator LinkAja mengatakan, pihaknya menyadari adanya perubahan perilaku konsumen dalam bertransaksi, dimana saat ini mayoritas konsumen mulai memilih bertransaksi secara nontunai dalam kesehariannya.
“Digitalisasi jual beli yang LinkAja hadirkan di Pasar Peterongan merupakan solusi bagi pedagang pasar dan pembeli untuk mengubah kebiasaan penggunaan uang tunai yang merepotkan bagi kedua belah pihak, menjadi transaksi yang aman, nyaman, dan praktis,” katanya.
Shatria berharap upaya ini dapat menjadi keuntungan kompetitif bagi pedagang untuk bersaing dengan berbagai tempat perbelanjaan modern, selain tentunya dapat berkontribusi bagi peningkatan kebiasaan bertransaksi secara elektronik, juga dalam upaya meningkatkan indeks inklusi keuangan di Indonesia.
Untuk mengakselerasi proses edukasi penggunaan pembayaran digital di Pasar Peterongan, LinkAja menyediakan experience booth dengan fasilitas top up saldo, yang memungkinkan para pembeli untuk dapat bertransaksi nontunai secara langsung di berbagai merchant yang ada di Pasar Peterongan hingga satu bulan kedepan.
Perlu diketahui, fasilitas top up saldo bagi para pembeli juga dapat dilakukan di berbagai titik cash in yang ada di sekitar area pasar, seperti ATM Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), gerai Alfamart dan Indomaret, hingga Kantor Pos dan Pegadaian.
“Pasar Peterongan merupakan salah satu dari puluhan pasar traditional di Indonesia yang saat ini telah bekerja sama dengan LinkAja untuk menghadirkan inovasi pembayaran secara digital. Beberapa pasar lainnya yang telah lebih dahulu bekerja sama dengan LinkAja adalah Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Mayestik Jakarta, Pasar Oro oro Dowo Malang, dan beberapa pasar lainnya di Jawa dan Sumatra,” katanya.
Dengan hadirnya LinkAja, mekanisme pembayaran di pedagang pasar sekarang dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, cukup memindai tato QR yang terpasang di masing masing lapak pedagang.
Bagi pengelola pasar kehadiran pembayaran digital juga menjadi solusi untuk meningkatkan transparasi dan traceability transaksi yang terjadi di pasar.