blank
Ketua Pokdakan Mina Harapan Bersama Desa Luwungbata, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Menunjukan tempat budidaya ikan lele dengan sistem bioflok yang dimiliki kelompoknya. Foto: Harviyanto

BREBES – Budi daya ikan lele dengan sistem bioflok dibilai lebih bersih dibanding dengan sistem lainnya. Selain bersih, sistem tersebut juga lebih mudah. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengembangkan budidaya sistem bioflok di daerah tidak terkecuali di Kabupaten Brebes.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Ridho Karya Dongoran menyebut, saat ini kementeriannya tengah mendorong masyarakat untuk bisa membudidayakan ikan lele dengan sistem bioflok. Apalagi, budidaya lele bioflok ini juga tergolong mudah dikembangkan. Di Provinsi Jateng tepatnya di Brebes lahan kosong dan sumber airnya masih banyak.

“Selain mudah, budidaya lele bioflok ini juga bagian dari usaha yang berlanjut. Sehingga, ke depan konsumsi ikan di kalangan masyarakat bisa terus meningkat,”terangnya, Selasa (5/11).

Selain untuk usaha yang berlanjut, sistem bioflok juga bertujuan untuk mensosialisasikan budidaya lele yang higienis (bersih). Pasalnya, saat ini budidaya ikan lele terkesan kotor. “Jadi lewat sistem bioflok ini kita harapkan image budidaya lele yang kotor ini dihilangkan. Sehingga, bisa menghasilkan ikan yang lebih bersih dan sehat,” tuturnya.

Dirinya berharap, ke depan budi daya lele bioflok ini bisa terus dikembangkan. Kepada para pembudi daya, pihaknya berharap agar bisa membantu meningkatkan produksi ikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Brebes. “Kita harapkan kepada penerima untuk menjaga dan merawat bantuan yang telah kita berikan ini, sehingga membantu peningkatkan ikan di Indonesia,” ucapnya.

Aryoto, salah satu pembudidaya ikan lele dengan sistem bioflok mengaku telah menerima bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa peralatan budidaya dengan sistem bioflok. Warga Desa Luwungbata, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes mengaku tertarik untuk membudidayakan lele dengan sistem tersebut.

Selain perawatannya yang mudah, sistem tersebut dianggapnya lebih menguntungkan. Aryoto yang juga Ketua Pokdakan Mina Harapan Bersama ini bersyukur kelompoknya dipercaya sebagai salah satu penerima bantuan dari 22 penerima bantuan yang ada di Jawa Tengah. “Dan kita bersyuwur baru membentuk kelompok bebrapa tahun sudah mendapatkan bantuan seperti ini. Semoga bantuan ini bisa mengembangkan budi daya ikan kami,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Brebes Gator Rudiyono mengapresiasi atas penerimaan bantuan tersebut. Menurutnya, adanya bantuan tertsebut diharapkan bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat.

“Di Brebes sendiri tingkat konsumsi ikan masih rendah. Jadi, adanya bantuan ini diharapkan bisa membantu meningakatkan konsumsi ikan di Brebes,” ujarnya.

suarabaru.id/harviyanto