blank
Para relawan siaga bencana bersama personel BPBD Wonogiri, berupaya mendekat ke titik api. Ini mereka lakukan sebagai langkah pemadaman kebakaran hutan.

WONOGIRI – Terjadi tiga kali kasus kebakaran beruntun di wilayah Kabupaten Wonogiri. Terdiri atas dua kasus kebakaran di wilayah Kecamnatan Jatipurno, dan satu kebakaran di Kecamatan Selogiri. Yakni kebakaran gudang penyimpanan kayu, kebakaran hutan rakyat dan hutan negara, serta kebakaran rumah hunian penduduk.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Minggu (11/8), menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran di tiga lokasi tersebut. Kebakaran gudang tempat penyimpanan kayu berlokasi di Desa Jeporo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Gudang tersebut milik Suliyo di Dusun Banar Kidul RT 2/RW 3, Desa Jeporo, Kec Jatipurno, Wonogiri.

Upaya pemadaman dilakukan oleh warga setempat bersama pamog desa dan relawan desa setempat. Namun karena di lokasi tidak tersedia air dan alat pemadam kebakaran, amukan jago merah sulit dikendalikan. Terlebih lagi muncul tiupan angin yang kencang, dan membuat api makin berkobar serta sulit dikendalikan. Di sisi lain, isi gudang merupakan bahan yang mudah terbakar. Akibatnya, bangunan gudang berikut simpanan kayu yang ada di dalamnya ludes. Petugas masih menyelidiki pemicu terjadinya kebakaran gudang kayu tersebut.

Sementara itu, kebakaran hutan terjadi Sabtu (10/8) di Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Upaya pemadaman, dilakukan oleh para personil BPBD bersama mandor hutan, dibantu para relawan desa, mahasiswa KKN, pamong desa serta warga masyarakat. Mereka bergotong-royong kerja keras melakukan pemadaman dan membuat ilaran (celah), untuk melokalisir api yang meluas dan mendekati ke wilayah pemukiman warga. Jarak kobaran api ke pemukiman sekitar 50 Meter (M).

Bambang Haryanto, menyatakan, pemicu kebakaran masih dalam penyelidikan, tapi diduga karena pembakara sampah. Luas lahan hutan yang terbakar mencapai sekitar 25 Ha. Meludeskan rerumputan yang mengering, semak belukar dan perdu serta tanaman tegakan hutan terdiri atas pohon Jati, Sonokeling dan Mahoni. Lahan hutan yang terbakar terdiri atas hutan negara milik Perhutani seluas 5 Ha, di Petak Nomor 1 sampai dengan 4, kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cubluk wilayah Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonogiri. Kemudian hutan hutan rakyat seluas 20 Ha milik warga Dusun Ngemplak, Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Lokasi kebakaran hutan berada sekitar 3 Kilometer (KM) dari wilayah pemukiman penduduk.

Titik api berasal dari hutan rakyat wilayah Desa Kedung Sono, Kabupaten Sukoharjo, yang menjalar ke arah timur yakni ke Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Upaya pemadaman diteruskan Minggu (11/8), mengingat situasi dan kondisi medan sulit dijangkau karena tidak ada jalan, dan berada di tebing terjal wilayah perbukitan.

Kebakaran rumah tempat tinggal terjadi pada hari Sabtu malam (10/8) di Desa Giriyoso, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Yakni rumah tempat tinggal milik Tukiran di Dusun Tulakan RT 2/RW 5, Desa Giriyoso, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Upaya pemadaman dilakukan oleh warga setempat. ”Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran rumah ini,” tegas Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, sembari menambahkan langkah darurat sebagai upaya pemulihan dilakukan Minggu (11/8).(suarabaru.id/Bambang Pur)