SEMARANG – Perayaan Idul Adha diperingati seluruh kaum muslim dengan berkurban, mulai dari kambing hingga sapi berbagai jenis. Termasuk di Kota Semarang sendiri sejak usai salat ied, Minggu (11/8/2019) pagi, beberapa warga terlihat melakukan kegiatan pemotongan hewan kurban.
Namun yang berbeda di tahun ini adalah pada saat membagi daging kurban, dari panitia menggunakan besek anyaman bambu alih-alih menggunakan plastik kresek seperti yang biasa dilakukan di tahun sebelumnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai mengikuti salat ied di halaman balai kota mengatakan, dirinya mengimbau kepada warga masyarakat untuk tidak menggunakan kantong plastik kresek saat membungkus daging kurban.
“Bungkus daging kurbannya jangan pakai plastik kresek, ini untuk mengurangi sampah plastik. Mbungkusnya mending pakai besek saja, lebih ramah lingkungan dan mudah didapatkan,” katanya.
Sebelumnya, wali kota yang biasa disapa Hendi ini melalui akun instagramnya telah mengkampanyekan larangan penggunaan plastik. Larangan tersebut sesuai dengan Perwal No.27 / 2019 pasal 4 ayat 5 tentang penggunaan bungkus plastik.
Dalam unggahan post di akun instagram @hendrarprihadi, disebutkan bahwa Kota Semarang saat ini melarang penggunaan kantong plastik, sedotan plastik, hingga styrofoam. Larangan tersebut lebih jauh ditujukan kepada pelaku usaha restoran, kafe, hotel, penjual makanan dan toko modern.
Sementara itu, usai salat ied di halaman balai kota, Hendi bersama jajaran OPD Pemkot Semarang melakukan kunjungan ke sejumlah tempat, seperti di antaranya Masjid Agung Kauman dan Masjid Baiturrahman serta beberapa masjid lainnya. Menyusul besok harinya, wali kota juga rencananya akan bertandang ke masjid di wilayah Genuk dan Ngaliyan. (suarabaru.id)