blank
Perwakilan Jaringan Perempuan NU (JPNU) se-Kabupaten Wonosobo melakukan deklarasi dukungan terhadap pasangan Joko Widodo dan KH Ma'aruf Amin, Minggu (3/3). (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO – Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (JPNU) Kabupaten Wonosobo mendukung pasangan H Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) RI pada pemilu 17 April 2019.

Pernyataan dukungan tersebut dilakukan dalam acara “Konsolidasi Jaringan Perempuan NU”, setempat di ruang pertemuan Gedung Muslimat NU, Bungangan, Kalianget, Wonosobo. Hadir dalam kegiatan tersebu Ketua JPNU Pusat Ida Fauziah dan Ketua JPNU Jateng Ida Masruroh.

Turut hadir pula Ketua PCNU Wonosobo H Ngarifin Shidiq, Ketua MUI Muckhottob Hamzah, Ketua Dewan Syuro DPC PKB KH Nur Hidayatullah dan seluruh pengurus PAC Muslimat-Fatayat NU serta aktifis IPPNU se-Kabupaten Wonosobo.

Ketua JPNU, Ida Fauziah mengatakan hari ini (3/3/2019) dengan berkumpulnya seluruh pengurus Fatayat-Muslimat NU dan IPPNU se-Wonosobo menjadi bukti bahwa jamaah NU di kota pegunungan ini solid mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’aruf Amin dalam Pilpres mendatang.

“Kenapa harus mendukung Jokowi dan Ma’aruf Amin? Ya, karena Jokowi selama menjadi Presiden telah banyak membawa kemajuan bagi negeri ini. Khusus bagi NU, Jokowilah yang menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional (HSN)”, serunya.

Menyinggung masalah berita hoax yang menyudutkan NU, mantan calon Wakil Gubernur pada Pilgub Jawa Tengah tahun 2018 lalu itu, menegaskan bila Jokowi sudah banyak memberi kemajuan bagi Indonesia. Pembangunan infrastruktur jalan tol salah satunya.

Karena mantan Walikota Solo itu, sulit untuk dicari kelemahan dan kesalahannya, maka berita hoax tentang Jokowi sengaja disebarkan oleh lawan politik agar dimata rakyat Jokowi gagal dalam memajukan negara dan mensejahterakan rakyatnya.

Wajib Memilih

Ketua Dewan Syuro PKB yang juga pengasuh PP Al Mubarok Manggisan Mojotengah Wonosobo KH Nur Hidayatulloh menandaskan bila memilih pemimpin itu fardu ‘ain. Sebab, hakikat pemimpin yang baik adalah yang akan memberikan kemaslahatan bagi umatnya.

“Jokowi dan KH Ma’ruf Amin insya Allah merupakan pemimpin yang baik. Pasalnya keduanya merupakan perpaduan antara umaro dan ulama. Jokowi sudah berpengalaman di pemerintahan karena pernah jadi Walikota Solo dua perioden dan Gubernur DKI Jakarta”, katanya.

Sedang KH Ma’ruf Amin selain pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dan DPR RI, beliau juga merupakan ulama besar yang menjadi Rois Am PBNU dan Ketua MUI Pusat. Keduanya sudah teruji dan terbukti mampu memberi kemaslahatan bagi umat dan rakyat.

Sementara itu, Ketua PCNU Ngarifin Shidiq mengapresiasi JPNU yang melakukan konsolidasi dengan jama’ah NU, khususnya Fatayat-Muslimat dan IPPNU yang ada di Wonosobo. Perempuan NU di kota pegunungan ini tersebar hingga ke tingkat ranting dan anak ranting.

“Sejak berdiri tahun 1926, NU sudah berkecimpung dalam pemerintahan, karena pendiri NU KH Hasyim Asy’ari pernah menjadi Menteri Agama, KH Abdurrahman Wahid pernah jadi Presiden RI dan kini saatnya KH Ma’ruf Amin untuk bisa jadi Wakil Presiden mendampingi Presiden Jokowi,” katanya.

Di akhir acara perwakilan pengurus Fatayat-Muslimat dan IPPNU dipandu Ketua JPNU Jawa Tengah Ida Masruroh melakukan deklarasi dukungan terhadap pasangan Jokowi dan KH Ma’aruf Amin untuk bisa menang dalam Pilpres 17 April 2019 yang akan datang. (SuaraBaru.id/Muharno Zarka)