blank

SEMARANG  – Kelembagaan pengarusutamaan gender ( PUG) yang didominasi unsur ormas dan mandiri, lebih tampak peran dan kiprahnya dibandingkan lembaga di dalam organisasi  perangkat  daerah  dan didominasi unsur pemerintah dengan nama kelompok kerja (Pokja)  PUG atau nama lembaga lain yang serupa.  Demikian dikatakan oleh DR Moh Fauzi M Ag dalam Rakor Forum Kesetaraan dan Keadilan Gender (FKKG) Jateng Senin siang ( 18/2), di kantor DP3AKB Jl Pamularsih 28.

Pegiat gender dan anak UIN Walisongo itu  menambahkan    jejaring kelembagaan yang menjadikan PUG sebagai pelayanan publik, lebih berhasil . Dicontohkan, program Jejak Gender  walet  di Kebumen  yang   disinergikan dengan desa pilot project binaan LSM Formasi, Desa vokasi Binaan Dikpora dan Desa Tangguh Bencana binaan BPBD .

Sebelumnya DR Indra Kertati  MSi  ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPPSP) Jawa Tengah mengatakan  Forum Kesetaraan dan Keadilan Gender (FKKG)   merupakan forum yang  menjadi penyeimbang, kontrol dan mitra  pemerintah  mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.

“ Wadah guna membantu akselerasi dalam perwujudan pencapaian kesejahteraan yang adil bagi laki-laki maupun perempuan. “ kata Indra yang juga ketua FKKG Jateng;.  Sinergi membangun kesadaran bersama,     mengembangkan kekuatan, menghadapi tantangan untuk mengurangi kesenjangan guna  menggapai keadilan gender, tambahnya.

Tiga poin

Sementara itu Dini Inayati Komisioner KPID Jateng menyatakan tiga poin yang perlu diperhatikan untuk tercapainya kesetaraan dan keadilan gender , yaitu kekerasan pada perempuan dan anak, perdagangan manusia serta kesenjangan ekonomi.” Perlu pelatihan dan bantuan permodalan untuk perempuan,” kata Dini.

Menurut Daru Kuncoro, ketua panitia, Rakor dimaksud  lebih meningkatkan kapasitas jejaring kelembagaan masyarakat  melalui PUG Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) untuk menyelesaikan isu gender.  . Dibuka oleh Erik Kristiyana  , Kabid Data dan Parmas (surabaru.id/Humaini)