blank
Jalan untuk mendaki Gunung Tidar dilengkapi tangga naik dan besi untuk pegangan para pendaki, (Suarabaru.id/dh)

 

MAGELANG- Perlu komitmen kuat dari Pemkot Magelang bila ingin status Gunung Tidar berubah dari hutan menjadi kebun raya. Segala permasalahan yang ada harus segera diselesaikan dengan baik.

Penyebabnya, kata Kepala Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Witjaksono, kawasan Gunung Tidar tidak hanya memiliki fungsi konservasi, wisata, atau budaya semata, tetapi sebagian masih difungsikan untuk kepentingan militer.

Akademi Militer (Akmil) tidak jarang melakukan kegiatan militer di Gunung Tidar. ‘’Kalau memang ada permasalahan dengan Akmil, selesaikan dulu. Ini bentuk komitmen Pemkot Magelang dalam upaya menjadikan status Gunung Tidar sebagai kebun raya seumur hidup,’’ ujarnya beberapa hari lalu di Magelang.

Dia menuturkan, Pemkot Magelang memang meminta bantuan LIPI untuk menganalisa apakah layak status Gunung Tidar dijadikan kebun raya atau tidak. Hal ini karena LIPI bertugas membuat panduan desain kebun raya di seluruh Indonesia.

‘’Kami melihat Gunung Tidar memang perlu dikonservasi. Kelihatannya juga pas sebagai kebun raya, tinggal komitmen pemerintah daerahnya saja untuk menggapai status tersebut yang nanti bisa berlaku seumur hidup,’’ ujarnya.

Witjaksono menilai, perubahan status dari sebelumnya hutan menjadi kebun raya akan berdampak banyak, baik bagi gunung itu sendiri, lingkungan maupun sektor lainnya. Kawasan gunung akan makin tertata dengan baik dan sangat mendukung sektor wisata serta pendidikan.

‘’Kalau sekarang sedang dibuat beberapa bangunan di puncaknya saya rasa tidak masalah, karena kebun raya juga butuh bangunan pendukung. Asalkan bangunan itu tidak menggangu ekosistem hayati yang ada. Termasuk soal ukuran, kalaupun hanya separuh yang jadi kebun raya dan separuh untuk militer tidak masalah,’’ terangnya.

Direktur Eksekutif Komite Nasional Man and Biosphere Program (MAB) Unesco Indonesia LIPI, Y Purwanto menambahkan, kawasan Gunung Tidar tidak hanya hadir untuk dirinya sendiri dan lingkungan setempat.  Dia melihat lebih jauh  gunung yang dikenal dengan sebutan Pakuning Tanah Jawa ini menjadi penyangga Borobudur sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).

‘’Saya pikir Gunung Tidar juga bisa masuk calon kawasan Cagar Biosfer Dunia yang meliputi area Taman Nasional Merapi-Merbabu, Karst Menoreh dan sekitarnya, dan Borobudur beserta kawasan pendukungnya. Gunung Tidar bisa masuk dalam kawasan pendukung itu. Maka, sangat pas kalau benar-benar dijaga kelestariannya,’’ paparnya. (Suarabaru.id/dh)