blank
Dekan Fakultas Ekonomi Unissula, Olivia Fachrunnisa SE MSi PhD (kiri) bertukar dokumen dengan president of Abest Prof Fumio Itoh dari Gakuin University Jepang (tengah), pada pertemuan rektor dan dekan di ITB 2-3 November 2018, disaksikan Wakil Rektor I Drs Bedjo MT PhD.(Foto:dok)

SEMARANG – Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Unissula, Olivia Fachrunnisa SE MSi PhD terus mendorong fakultasnya melaju jauh dalam hal kuaalitas. Hal itu salah satunya diimplementasikan melalui kesiapan prodi-prodinya untuk diakreditasi oleh lembaga internasional Abest21 yang berpusat di Tokyo Jepang.

Abest21 adalah singkatan dari The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21st century organization. Yaitu sebuah badan akreditasi internasional untuk program studi bisnis atau di kawasan Asia-Pasifik.

Misi dari Abest21 adalah untuk memajukan manajemen pendidikan dan pembelajaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis secara global dengan mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan.

Oleh karena itu, kegiatan akreditasi dan promosi kolaborasi yang saling menguntungkan diharapkan akan memberikan kontribusi bagi masa depan para lulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Keanggotaan di lembaga ini terdiri atas Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari berbagai universitas terkemuka di Asia-Pasifik, yaitu Australia, Jerman, India, Jamaica, Jepang, China, Korea, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Meksiko, Maroko, Filipina, Sri Lanka.

Selain itu, Abest21 juga memiliki anggota dari industri yang akan menjadi partner universitas. Di Indonesia, Fakultas Ekonomi yang program studinya sudah terakreditasi oleh Abest di antaranya adalah FEB UI, FEB UGM, FEB Brawijaya, FEB Unpad, SBM ITB, FEB Undip dan perguruan tinggi negeri besar lainnya, sedangkan PTS baru beberapa saja.

“FE Unissula resmi menjadi anggota Abest21 sejak Februari 2018 dan dinyatakan layak untuk diakreditasi pada Juni 2018. Saat ini dua prodi S1 di FE Unissula yaitu Prodi S1 Manajemen dan Prodi S1 Akuntansi sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikat terakreditasi oleh Abest21,” ungkap Olivia.

Menurut Olivia, proses untuk terakreditasi oleh Abest21 memiliki beberapa tahapan. Dimulai dari menjadi membership, penilaian eligibility untuk diakreditasi, penyusunan dokumen Quality Improvement Program (QIP), presentasi QIP di hadapan Board Members dan PRT (Peer Review Team).

Setelah dinyatakan sukses dalam penyusunan QIP, tahap berikutnya adalah penyusunan dokumen self evaluation report (SER). Setelah dokumen self evaluation report dinyatakan succesfull, akan dilakukan visitasi atau ‘on site interview’ oleh tim Abest21 dan hasil review akreditasi akan di umumkan kepada Menristekdikti, Fakultas, Stakeholders dan komunitas School of Busienss di seluruh dunia.

Keuntungan menjadi anggota Abest21 adalah untuk meperoleh pengetahuan tentang best practices pengelolaan standar mutu FEB secara internasional untuk menghasilkan lulusan yang professional dan diakui secara interasional

Forum networking untuk mengembangkan jaringan internasional FEB seperti peluang untuk inter university partnership dalam berbagai kegiatan (student exchange, faculty exchange, internship program dengan beberapa perusahaan besar bertaraf internasional).

Dalam wawancara pada 11 November 2018 tentang tujuan menjadi anggota Abest, ia menjelaskan tujuan untuk mengenalkan dan memperluas jaringan kolaborasi dan kerja sama FE Unissula di dunia internasional.

Mendapatkan pengetahuan dan informasi bertaraf internasional tentang pengelolaan FE dalam rangka menghasilkan lulusan yang profesional dalam standar kualifikasi internasional.(SuaraBaru.id)