blank
Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing (kanan) ikut tampil menjadi nara sumber dalam dialog interaktif peringatan hari jadi Kabupaten Wonogiri Ke 279 di studio RGS RSPD Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Komplain karena tidak dapat potongan tarip rekening listrik dan tidak memperoleh bantuan dampak pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19, ikut mewarnai dialog interaktif peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke 279. Acara ini, Selasa (19/5), dipancarsiarkan oleh Radio Giri Suara RSPD Wonogiri.

Hadir menjadi nara sumber, Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri Edy Santosa, Kapolres AKBP Christian Tobing, Kasdim 0728 Wonogiri Mayor (Inf) Nurul Mutahar, Ketua DPRD Setyo Sukarno, Asisten Sekda Teguh Setiyono, Kepala Dinkes Dokter Adhi Dharma, Kepala Dinsos Kurnia Listyorini.

Baca Juga: Corona Belum Mereda, Selanjutnya..?

Dalam sesi interkatif, seorang penjahit Wijiastuti dari Desa Pule Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, menyampaikan komplain tidak mendapatkan potongan rekening listrik. Pada hal, Presiden mengumumkan ada potongan 50 persen. ”Bagi kami ini sangat memberatkan, karena sejak ada wabah virus corona, tidak ada lagi orang yang menjahitkan,” keluh Wiji Astuti.

blank
Sebagai nara sumber, Wakil Bupati Edy Santosa (kiri), memberikan solusi agar yang tidak dapat potongan tarip listrik bisa dikomunikasikan ke PLN.

Komunikasikan ke PLN
Menyikapi komplain ini, Wabup Edy Santosa, menyarankan agar dapat dikomunikasikan ke PLN. Untuk komplain karena tidak mendapatkan bantuan dampak Covid-19, dijawab oleh Kepala Dinsos Kurnia bahwa penerima harus masuk dalam pendataan orang miskin atau resisten jadi miskin. ”Untuk mendapatkan bantuan, harus masuk dalam pendataan yang dilakukan oleh pihak desa,” jelasnya.

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke 279 Tahun 2020 digelar dalam suasana keprihatinan. Ini gara-gara karena kemunculan wabah virus corona, yang dampaknya menggoncang di hampir semua sendi kehoidupan. Termasuk tidak tuntasnya pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 1.038 Kilo Meter (KM) yang semula direncanakan selesai di Tahun 2021.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Edy Santosa meminta maaf bila apa yang pernah ditargetkan tidak dapat diwujudkan secara penuh. Termasuk upaya pengurangan angka kemiskinan yang dalam tempo 4 tahun terakhir ini telah turun dari semula 13,8 persen menjadi 10,7 persen, dan mestinya nanti menjadi 9 persen di Tahun 2020 serta 7 persen di Tahun 2021.

blank
Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno (kiri), menyatakan, penghargaan WTP Tahun 2020 menjadi kado Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke 279.

Kado WTP
Ketua DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan, ada kado bagi Pemkab Wonogiri dalam memperingati Hari Jadi Ke 279, yakni diterimanya penghargaan pengelolaan keuangan kategori Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tahun 2020 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). ”Ini menjadi yang kelima kalinya berturut-turut diterima Kabupaten Wonogiri,” ujarnya.

Di sisi lain, Wonogiri mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jateng terkait dengan kesigapan mengalokasikan dana penanganan wabah corona, yang semula Rp 110 miliar dan kemudian ditingkatkan menjadi Rp 192 miliar. Sementara angka penerimaan pendapatan di APBD Wonogiri hanya sebesar Rp 103 miliar.

blank
Bertempat di studio RGS RSPD Wonogiri, digelar acara live dialog interaktif memperingati Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke 279.


Kepala Dinkes Wonogiri, Dokter Adhi Dharma, menyatakan, untuk data Covid-19 di Kabupaten Wonogiri, termasuk stagnan. Ada penambahan penderita, tapi ada pula yang sembuh. ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang meninggal ada 1 orang yang merupakan klaster Bogor.

Menyusul kematian di Kecamatan Paranggupito kemarin, tandas Adhi Dharma, itu masuk dalam PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Jumlah PDP meninggal di Wonogiri ada 2.

Bambang Pur