blank
Sejumlah warga Wonosobo memenuhi Alun-Alun untuk mengikuti peringatan khaul Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur di Alun-alun setempat. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID) – Kami kenang gus sebagai jalan, Tak hanya fatwa, Kami kenang sebagai tuntunan segenap jiwa. Karena jalanmu Gus, kami tak bisa berpura-pura (Sapuran, 28 Desember 2019)

Begitulah kutipan puisi berjudul Jalan Gus Dur karya Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM yang disampaikan saat berada di panggung peringatan Khaul Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur di Alun-Alun setempat, Minggu (29/12).

Selain pembacaan puisi oleh Bupati, dalam kesempatan itu pula tokoh lintas agama memberikan testimoni atas perjuangan yang dilakukan mendiang Gus Dur. Doa bersama lintas agama juga dipanjatkan untuk pejuang demokrasi Indonesia itu.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula mantan juru bicara Gus Dur yakni Gus Yahya Staquf dan pelawak senior jebolan Srimulat Kirun.

Eko Purnomo menyampaikan apresiasi kepada panitia khaul Gus Dur ke-10 di Wonosobo sehingga masyarakat bisa turut merayakannya.

Dalam pidatonya dia menyampaikan akhir-akhir ini, yang kita lihat terutama yang ada di media sosial maupun yang ada di dunia nyata, orang sudah lupa atau lalai atau tidak mengerti. Antara kritikan dan hinaan tipis sekali bedanya.

“Saat ini tidak bisa membedakan mana yang kritik mana yang menghina, mana yang kritik mana yang menjelek-jelekkan, mana yang kritik mana yang menghasut, mana yang kritik mana yang menghujat,” katanya.

blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Pembentukan Karakter

Pihaknya berharap melalui khaul ke 10 Gus Dur kali ini dapat berimbas positif kepada pembentukan karakter, watak, dan kepribadian masyarakat menuju masyarakat yang lebih religius, berbudaya, berkarakter, dan berkualitas.

Dalam ceramahnya Gus Yahya Staquf berpesan agar masyarakat Wonosobo menjadi tauladan dan meniru jejak kiprah dan perjuangan mendiang Gus Dur. Banyak yang menjadi kebanggaan terutama pada ajaran pluralisme yang dirasakan semua umat dari berbagai agama.

Peran lain yang patut dijadikan contoh adalah perlunya membangun karakter umat agar tidak mudah terpecah belah di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Persatuan umat, harus tetap dijaga agar jalinan silaturahmi antar sesama tetap kokoh.

Dalam acara itu, ditengah terik panas alun-alun pelawak Kirun menyedot perhatian masyakarat yang hadir. Mereka dibuat terpingkal-pingkal karena kemasan ceramah budaya plus guyonan atas kiprah Gus Dur dia sampaikan secara runut.

“Saya biasanya kalau ke Wonosobo ke desa-desa dan tidak pernah bertemu Bupati, siang ini Bupati bertatap muka dan posisinya malah menghadap saya,” ungkapnya. Ungkapan tersebut pun mengundang tawa pengunjung.

Kirun juga menyampaikan perjuangan Gus  Dur dalam merawat kerukunan umat patut dicontoh para pemimpin daerah karena memiliki ciri khas dan tidak pernah membedakan kelas dan agama di masyarakat.

Muharno Zarka/mm

blank