blank
SATE KELINCI: Bupati Blora H Djoko Nugroho, saat mencicipi sate kelinci yang dikomentari enak dan gurih, hasil ternak dan olahan siswa SMA Negeri 2 Blora. Foto: SB/Ist

BLORA (SUARABARU.ID)– Sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional, SMAN 2 Blora, berupaya untuk menampilkan berbagai keunggulan, di antaranya bidang peternakan terutama kelinci dan sate kelincinya.

Untuk mewujudkan keunggulan di bidang peternakan itu, para siswa-siswi memamerkan dan mempratikkannya dengan menggelar karya unggulannya di ajang Blora Expo 2019.

”Sekolah kami mengembangkan ternak kelinci, ternak itu dikelola mandiri oleh siswa,” jelas Humas SMAN 2 Blora, Sri Haryati, Senin (16/12/2019).

BACA JUGA : Mahasiswa Prodi Keperawatan Manfaatkan Jelantah jadi Sabun

Bahkan di lokasi pameran yang digeber selama tiga hari, Jumat-Minggu (13-15/12/2019) di Jalan Pemuda, Bupati Blora H Djoko Nugroho dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendampinginya, menyempatkan untuk mencicipi sate kelinci buatan siswa SMA Negeri 2 Blora itu.

”Ternyata sate kelinci ini rasanya enak, tidak kalah dengan sate lainnya,” komentar bupati, saat mencoba sate kelinci di stan SMAN 2 Blora, seperti ditirukan Sri Haryati.

blank
KARYA SISWA: Sebagian karya krenova siswa SMAN 2 Blora, berupa obat nyamuk bakar (omukar) berbahan bunga kluweh, dan masker kecantikan berbahan buah sosis (makesis). Foto: SB/Ist

Kopi Mengkudu
Tidak hanya ternak kelinci dan satenya saja, siswa SMAN 2 Blora juga menampilkan produk kreativitas dan inovasi (krenova) lainnya, berupa kopi mengkudu (komeng), buah yang tumbuh subur di semua tempat di Blora.

Ditambahkan Sri, selain kopi mengkudu siswanya juga menciptakan obat nyamuk bakar (omukar) berbahan bunga kluweh, dan masker kecantikan berbahan buah sosis (makesis).

Selain itu, ada juga pupuk organik cair berbahan empon, bonggol pisang, sisa sayuran dapur rumah tangga, dan Aquaponik multifarm, yang menghasilkan sayur dan ikan.

Menurutnya, semua itu dipelajari siswanya dalam mata pelajaran intrakurikuler, yaitu Pendidikan Keterampilan Kewirausahaan (PKKu) yang diintegrasikan dengan Budidaya dan Pengolahan.

”Selain pendidikan formal, di sekolah kami juga diberikan pelajaran intrakulikuler yaitu PKKu,” tambah Sri Haryati lagi.

Wahono/Riyan