blank
Para personel TRC siaga bencana dari BPBD Wonogiri beserta personel prajurit TNI dari Koramil dan Polsek Pracimantoro, berfoto ria dengan latar belakang pohon Gadog yang berhasil dirobohkan.

WONOGIRI – Teriakan takbir ‘Allahuakbar’ menyertai robohnya pohon Gadog (Bischofia javanica) berukuran raksasa. Pohon yang telah berusia ratusan tahun tersebut, tumbuh menjulang tinggi ke langit di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.

Pohon yang dalam bahasa lokalnya disebut uriam ini, biasa digunakan oleh harimau untuk menandai wilayah teritorinya, melalui cakaran kuku pada batangnya. Keberadaannya di Desa Gebangharjo, terhitung menonjol dibandingkan dengan pohon atau tanaman yang sama-sama tumbuh di lahan Gebangharjo. Penebangannya dilakukan oleh Tim Relawan Siaga Bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri.

Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Jumat (15/11), menyatakan, penebangan dilakukan atas permintaan warga masyarakat Desa Gebangharjo. Sebab, keberadaan pohon tersebut, dinilai membahayakan bagi warga masyarakat. ”Karena telah mati dan gapuk (keropos karena lapuk),” ujar Bambang Haryanto sembari menyebutkan pohon tersebut memiliki ukuran tinggi 25 Meter dan lingkar 4 Meter.

Penebangan pohon Gadog tersebut, dilakukan Rabu (13/11) lalu, melalui kegiatan mitigasi bencana non-struktural, dalam rangka upaya Pengurangan Resiko Bencana  (PRB). Karena lapuk, keberadaan pohon berukuran super besar tersebut, berpotensi rawan tumbang, terlebih dalam situasi cuaca ekstrem di musim pancaroba sekarang ini, yang ketika turun hujan disertai angin kencang.

blank
Pohon Gadog raksasa ini, memiliki ukuran tinggi 25 Meter dan lingkar 4 Meter. Betapa besar ketika dibandingkan dengan personel TRC-BPBD yang menjadi penebangnya.

Kerawanan bila pohon tersebut sewaktu-waktu tumbang, akan berdampak buruk merusak setidak-tidaknya tiga unit bangunan rumah warga yang berada di sekitarnya. Juga membahayakan bagi keselamatan penghuninya. Memperhatikan kehendak warga, maka BPBD Kabupaten Wonogiri menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) siaga bencana, untuk melakukan penebangan. ”Kami dibantu oleh perangkat desa, masyarakat, personel TNI dari Koramil dan anggota kepolisian dari Polsek,” tutur Bambang Haryanto. Ikut membantu pula aparat dari Kantor Kecamatan Pracimantoro, para pemuda dari Karang Taruna, dan relawan siaga bencana tingkat desa.

Penebangan dilakukan memakai chainsaw (gergaji mesin), memakan waktu 1,5 jam lebih, dengan memperhatikan kemiringan pohon, demi upaya mewujudkan aspek keselamatan dan keamanan. Baik keamanan dan keselamatan bagi penebangnya, maupun warga masyarakat di sekitarnya. Begitu waktunya mendekati roboh, diserukan komando: ”Awas hati-hati” dan disusul teriakan takbir menyertai proses kerobohannya.

Pohon Gadog juga dinamai sebagai Pohon Gintung atau Pohon Kerinjing. Yakni jenis pohon dari suku Phyllanthaceae. Pohon ini menyebar luas mulai dari India, Jepang sampai ke Nusantara hingga ke Australia dan wilayah Pasifik. Pohon Gadog memiliki nama daerah antara lain sikam, singkam, cingkam; tingkeum; kerinjing, geronjing; bintungan; gintungan, gintung, gĕntung, gelintungan, ki maung; marintĕk, kayawu dan masyarakat Ternate menyebut sebagai Pohon Simamo.

suarabaru.id/Bambang Pur