BLORA – Program pembentukan Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terus belanjut. Jumat (15/11/2019), Bupati H. Djoko Nugroho, kembali meresmikan sembilan kampung KB.
Sembilan Kampung KB tersebut, berada di Kecamatan Banjarejo, masing-maisng Kampung KB Desa Karangtalun, Balongsari, Sumberagung, Wonosemi, Bacem, Mojowetan, Gedongsari, Sidomulyo, dan Desa Klopoduwur.
Hadir di acara itu, Camat Banjarejo, Moh. Zaenuri, dan para kepala desa (Kades) dari masing-masing Kampung KB serta masyarakat setempat. Peresmian Kampung KB serentak, juga diisi pelayanan kesehatan, dan KB gratis.
Penyelenggara pelayanan KB gratis itu, dari Dindalduk KB bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“Dari 20 Desa se-Kecamatan Banjarejo, saat ini baru sembilan desa yang memiliki Kampung KB, kami akan terus dorong desa-desa lainnya,” tandas Moh Zaenuri.
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dindalduk KB) setempat, Achmad Nur Hidayat, menerangkan pencanangan Kampung KB ini merupakan kerja bareng lintas sektoral.
“Kampung KB melibaktan beberapa OPD dan organisasi terkait. Kampung KB harus punya brand masing-masing, dan di Blora sudah berdiri 34 Kampung KB” beber Achmad Nur Hidayat.
Dana Desa
Dalam kesempatan itu, Bupati H. Djoko Nugroho menekankan Kampung KB dicanangkan, karena direncanakan untuk mensukseksan program dan kegiatan KB.
“Yang punya anak lebih dari dua, stop ya, dan yang baru punya satu anak segera direncanakan tambah anak satu lagi, kalau tidak nambah malah top,” pesannya.
Menurutnya, saat ini sudah tidak ada lagi kalimat banyak anak banyak rejeki, sebabnya banyak anak, itu banyak resiko. Hidup itu banyak resiko, oleh sebab itu semuanya harus direncanakan, tandas Bupati Blora.
“Termasuk juga yang mau nikah harus direncanakan, seperti umur, fisiknya, pekerjaannya dan kapan mau punya anak, semua harus direncanakan,” tandas Djoko Nugroho.
Bupati menyebut, Kampung KB beridiri atas kerja bareng banyak pihak, makan dana desa jangan hanya untuk pembangunan fisik saja, namun juga pembangunan sumber daya manusia (SDM).
“Dana desa jangan dipakai untuk membangun jalan dan talud saja, tapi juga pemberdayaan masyarakat desanya,” pesannya.
Usai meresmikan dan mencanangkan Kampung KB, Bupati melanjutkan peninjauan pelayanan KB yang dibuka untuk masyarakat umum, dam meninjau pameran kerajinan UMKM, hasil bumi, dan kuliner makanan ringan.
Suarabaru.id/Wahono