blank
MENYAMPAIKAN : Salah satu pemateri dalam seminar kesehatan reprodiksi wanita sedang menyampaikan materi di GOR Budhi Luhur Pemalang, dalam seminar tersebut dihadiri sekitar 300 peserta.

PEMALANG –  Kaum wanita harus selalu menjaga kebersihan dan kesucian pada alat kelaminnya, langkah itu merupakan salah satu cara untuk melindungi alat reproduksinya agar tetap sehat.

Hal itu disampaikan oleh Dhanny Arum Puspasary salah satu pemateri dalam seminar kesehatan reprodiksi wanita dalam dengan tema peran Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) membangun muslimah yang sehat dan tangguh melalui peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi.

Dalam seminar tersebut dihadiri perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pemalang, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga Panjter Waloejo. Dalam arahannya, MUI  menyampaikan empat hal yang sedang fokus digarapnya yaitu penanganan kenakalan remaja, bahaya narkoba, Kesehatan reproduksi dan lembaga konsultasi pasca seminar.

Dalam sambutannya Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Pemalang, Heru Djatmiko yang dibacakan oleh Wakilnya, Iman Purwanto, mengatakan, kegiatan seminar itu menjadi sangat penting, sebab dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman khususnya remaja putri dalam kesehatan reproduksi wanita.

Apabila ditinjau dari aspek medis dan aspek Islam untuk mempersiapkan diri menjadi wanita dewasa yang sehat dan sholihah sekaligus menjadi ibu rumah tangga yang dapat membina, menjaga dan merawat anak-anaknya menjadi generasi penerus yang sehat dan tangguh, juga dapat menghindarkan resiko dari pernikahan dini, sex bebas dan penyakit reproduksi wanita.

“Bagaimana menjaga alat reproduksi yaitu dengan menjaga kebersihan dan kesuciannya selalu, usahakan untuk mengeringkan daerah tersebut setiap kali habis buang air kecil atau besar.

Selain itu, membersihkan kemaluan usahakan menggunakan air yang mengalir untuk mencegah kontaminasi jamur dan bakteri,” tandas Dhanny Arum Puspasary, di Pemalang(4/4)

Dia mengatakan, saat menstruasi, ganti pembalut beberapa kali sehari, minimal tiga kali sehari. Darah menstruasi adalah media bakteri yang baik untuk menimbilkan penyakit. Ganti celana dalam minimal dua kali sehari, lebih sering bila celana dalam basah terkena keringat atau air, terutama saat udara panas.

Pemateri lainnya, Palupi Medisiswanti, seorang praktisi Psikolog menyampaikan materi tentang pendidikan sex pada anak dan remaja. Dia mengatakan, pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang masalah seksual. Pendidikan seks didefinisikan sebagai pendidikan mengenai anatomi organ tubuh yang dapat dilanjutkan pada reproduksi seksual dan akibat-akibatnya.

Pendidikan seks tidak ditujukan untuk mengajarkan mereka tentang hubungan seks, namun memberi pengetahuan tentang upaya yang perlu mereka tempuh untuk menjaga kesehatan organ reproduksi mereka. Setiap remaja mempunyai hak untuk mendapatkan akses dan informasi tentang kesehatan reproduksi berupa pendidikan seks.

(suarabaru.id/Hangsae)