Para mahasiswa UNS yang mendapat kesempatan untuk belajar di luar negeri dalam Program IISMA 2023. Foto: Humas UNS

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Puluhan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023.

Program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar selama satu semester di universitas luar negeri. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini IISMA jenjang sarjana dan vokasi dilebur menjadi satu.

“Kami bersyukur ada 24 mahasiswa yang lolos tahun ini. Memang ada sedikit penurunan karena ada kebijakan baru terkait pemerataan, Kemdikbudristek memperluas cakupan perguruan tinggi. Jadi, ada pemerataan afirmasi yang mungkin selama ini dari universitas tersebut belum ada yang lolos sehingga memberikan kesempatan kepada mereka, terutama di daerah remote area,” kata  Plt. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi UNS, Prof. Irwan Trinugroho, Kamis (27/4)

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kerja Sama dan Layanan Internasional UNS, Rino Ardhian Nugroho, Ph.D. juga memberikan keterangan senada. Diakui meskipun ada penurunan dibanding tahun sebelumnya, tetapi dari segi pendaftar semakin banyak dan merata dari semua fakultas dan sekolah. “International Office sangat senang karena mereka telah berhasil melalui perjuangan panjang. Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar dengan baik. Kami berharap mereka bisa menjadi duta UNS untuk membawa citra baik perguruan tinggi tempatnya menimba ilmu,” kata Rin Ardian.

Pihaknya berharap agar para mahasiswa dapat menjadi pintu masuk kerja sama antara UNS dengan universitas tujuan atau pilihan mahasiswa dalam program IISMA. Terlebih, banyak mahasiswa yang lolos di universitas 100 besar dunia.

Sebaran peserta program IISMA cukup merata. Ada yang di Amerika, Inggris, Selandia Baru, Australia, Kroasia, Malaysia, Kanada, Belanda, Spanyol, Hungaria, Korea Selatan, dan Taiwan.

Ke-24 mahasiswa rencananya akan berangkat pada semester depan sesuai universitas tujuan masing-masing. UNS siap dalam melakukan pendampingan dan konsultasi apabila mahasiswa mengalami kendala dalam pembelajaran di universitas tujuan.

“Saat ini, kami juga melakukan pendampingan hingga mahasiswa berangkat dan kembali ke Indonesia. Kami juga memantau progress studi mereka di sana, kalau ada kendala dan masalah, kami diskusikan atau bicarakan dengan mereka dan mungkin jika perlu, dengan International Office di sana,” terangnya mengakhiri pembicaraan.

Bagus Adji