blank
Bupati Kudus HM Hartopo. foto: dok

KUDUS (SUARABARU.ID) – Memiliki pandangan politik yang berbeda itu hal yang biasa. Terlebih, jelang tahun politik pada 2024 mendatang. Namun, meskipun berbeda pilihan, Bupati Kudus Hartopo mewanti-wanti agar masyarakat tetap menjaga tali silaturahmi.

“Berbeda pilihan itu lumrah, yang penting tetap rukun dan tetap bersaudara,” terangnya saat membuka Pendidikan Politik bagi Masyarakat di Balai Desa Undaan Kidul, Senin (10/4) malam.

Dalam kesempatan tersebut, beberapa undangan turut hadir. Di antaranya Ketua DPRD Kudus Masan, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kudus Jadmiko Muhardi Setiyanto.

Bupati menekankan agar masyarakat tak terpengaruh kampanye hitam maupun ujaran kebencian. Menurutnya, itu hanya dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk memperkeruh suasana. Justru melalui Pemilu, persatuan dan kesejahteraan masyarakat seharusnya dapat terwujud.

“Jangan sampai ikut kampanye hitam dan saling mengejek satu sama lain. Jangan sampai bercerai berai hanya karena beda pilihan politik,” pesannya.

Menurutnya, Pemilu harus dimanfaatkan masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang benar-benar mengerti kebutuhan masyarakat. Hartopo meminta masyarakat melihat sepak terjang dan visi misi calon pemimpin.

“Yang terpenting adalah memilih calon pemimpin terbaik sesuai visi misi dan sepak terjangnya selama ini,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Mohammad Fitriyanto mengajak masyarakat berkontribusi dalam menentukan kepemimpinan bangsa melalui Pemilu. Pihaknya menyatakan, satu suara sangat berarti untuk memajukan bangsa Indonesia.

“Suara panjenengan semua pada Pemilu tahun depan sangat berarti. Jangan golput, nggih. Biar pemimpin yang terpilih benar-benar sesuai hati nurani masyarakat,” paparnya.

Ali Bustomi

Baca Juga:

Empat Gugatan Soal Perades Kudus di PTUN Akhirnya Dicabut

Jelang Arus Mudik, Dinas PUPR Kudus Perbaiki Sejumlah Ruas Jalur Alternatif