BREBES (SUARABARU.ID) : Perkembangan zaman yang makin pesat dalam ranah Industri dan teknologi, memberikan kemudahan untuk berkomunikasi pun terus berkembang pesat. sehingga kita sebagai pengguna teknologi dapat berkomunikasi baik yang dekat maupun jauh. Industri 4.0 yang kini hadir menandakan persaingan yang juga mengetat dalam memajukan industri di masing-masing negara, selain persaingan yang mengkuat, kolaborasi dan kerja sama industri antar tiap negara juga tidak bisa dipungkiri dengan guna dan tujuan yang sama yaitu memajukan perindustrian negara.

Dengan semakin majunya perkembangan dalam teknologi dan industri, serta sering terjadinya kerja sama antar negara menandakan adanya perluasan lowongan dalam lapangan kerja. Ini dapat menjadi pengingat kepada setiap orang untuk bisa mendapatkan pengalaman kerja dengan negara lain, perlu digaris bawahi dengan adanya perkembangan yang semakin pesat ini masyarakat juga dituntut untuk dapat menerima dan mempelajari hal-hal baru yang akan masuk ke dalam Indonesia. Pertanyaan yang harus bisa dijawab oleh masyarakat adalah “apakah kita bisa untuk mengejar ketertinggalan yang sudah dicapai oleh negara lain?.”
Seperti yang kita semua ketahui Bahasa Inggris adalah Bahasa Internasional yang digunakan oleh setiap negara yang ada di dunia ini atau di setiap negara yang diakui oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Bahasa Inggris menjadi peran yang sangat penting dalam hal kerja sama, baik secara bilateral maupun multilateral, deskripsi dari kegunaan bahasa sendiri adalah sebagai perangkat untuk dapat menjalin komunikasi dengan baik, penguasaan suatu bahasa akan sangat mendukung kandidat calon pekerja untuk dapat bekerja dalam salah atu badan perusahaan. Menurut EF (Education First) selaku perusahaan penyedia layanan pengajaran bahasa, EPI (English Profivirncy Index) masyarakat Indonesia masih terbilang rendah, pada tahun 2021 EF (Education First) menemukan bahwa tingkat pencapaian EPI (English Profivirncy Index) masyarakat Indonesia berada di peringkat 80 dari 112 negara. Terbukti pada saat mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) kesadaran dan antusias remaja pada Desa Banjaranyar, Kecamatan Brebes untuk mempelajari bahasa Inggris masih sangat rendah, hanya 6 dari 21 orang yang dapat mengerti bahasa Inggris secara pasif tanpa bisa untuk mebalas suatu percakapan.
Mengingat ketertinggalan dalam perkembangan zaman yang semakin pesat ini mahasiswa mengklasifikasikan kurang minatnya mempelajari bahasa Inggris pada remaja Desa Banjaranyar adalah sebuah masalah yang tidak bisa disepelekan. Mengacu pada Tema KKN Tim 1 Univesitas Diponegoro yaitu SDG’s (Sustainable Development Growth) poin 4 tentang Edukasi Berkualitas mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini akhirnya mentukan Program Kerja untuk mengedukasi remaja Desa Banjaranyar tentang pentingnya Bahasa Inggris dalam Dunia Kerja. Mahasiswa juga melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan mengenai Program Kerja yang akan diberikan kepada remaja Desa Banjaranyar, selain melkukan konsultasi kepada Dosen Pembimbing Lapangan mahasiswa juga melakukan konsultasi kepada Kepala Desa Banjaranyar dan juga Perangkat Desa dengan maksud tujuan meminta perizinan akan Program Kerja yang akan dilaksanakan ini, yang hasilnya diterima dengan baik oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa Banjaranyar.
Pada saat perancangan dan pelaksanaan Program Kerja mahasiswa dibantu oleh teman dalam satu tim dan Ketua Karang Taruna Desa Banjaranyar. Mahasiswa mempersiapkan materi dengan baik dalam bentuk power point yang nantinya menjadi modul mahasiswa untuk memaparkan program kerja nantinya. Modul ini djuga akan diberikan kepada penanggung jawab Karang taruna Desaa Banjaranyar untuk dapat dibedah dan dipelajari nlagi nantinya. Mahasiswa akhirnya memaparkan Program Kerja Sosialisasi Pentingnya Bahasa Inggris dalam Dunia Kerja pada tanggal 19 januari 2023 dan berjalan dengan baik. Dalam materi mahasiswa juga membedah pembuatan CV (Curriculum Vitae) berbahasa Inggris dengan maksud tujuan agar remaja Desa banjaranyar dapat bersaing dengan kandidat lain dan mampu membuat CV dengan bahasa Inggris.