JEPARA (SUARABARU.ID) – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara Junarso dan Pratikno mengaku mendukung Deklarasi Hari Ukir yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu (20/8-2022) di alun-alun Jepara. “Apalagi deklarasi ini adalah mencari momentum untuk pelestarian seni ukir Jepara yang secara jujur harus diakui bahwa ada tren penurunan minat generasi muda untuk melestarikan warisan leluhurnya,” ujar Junarso.
Menurut Junarso, melalui momentum Hari Ukir itu tentunya kita juga ingin memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seniman ukir Jepara. “Karena itu hari ukir jangan hanya menjadi acara seremonial, tetapi harus benar-benar ditindaklanjuti dengan lengkah-langkah kongkret untuk melestarikan seni ukir,” ujar Junarso.
Ia mengaku prihatin, ternyata di Jepara saat ini tidak ada sekolah SMK yang secara khusus mengajarkan dekorasi ukir. “Upaya pelestarian dengan tidak melibatkan lembaga pendidikan bagaikan tersesat di jalan yang terang. Harapan kami pemerintah kabupaten dan provinsi mulai memperhatikan persoalan ini,” pinta Junarso.
Sementara Pratikno menegaskan, pemerintah harus lebih sungguh-sungguh dalam melakukan upaya pelestarian seni ukir, termasuk menyusun peta jalan yang disusun secara benar dengan melibatkan para perajin ukir. Jangan hanya kalangan pengusaha. “Pemda Jepara harus terus mengawal agar seni ukir tetap lestari dan para perajin juga sejahtera karena mendapatkan upah yang layak,” ujar Prartikno.
Menurut Pratikno, walaupun sekarang telah ada teknologi untuk mengukir secara cepat, seni ukir tradisional harus terus dikembangkan. “Seni ukir klasik yang dikerjakan oleh tangan-tangan terampil perajin Jepara, masih tetap istimewa dan memiliki daya saing yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil mesin,” ungkap Pratikno. Karena itu keduanya harus berjalan sinergis, karena kita tidak mungkin menolak kehadiran teknologi.
Hadepe – Aksl