KUDUS (SUARABARU.ID) – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Pabrik Rokok Sukun, Kudus, Sabtu (5/3/2022). Setibanya di pabrik, dia langsung meninjau proses vaksinasi.
Saat melihat jalannya vaksinasi, Taj Yasin menghampiri Secha Arsy Ghazaly, siswa kelas 2 SD asal Tritis, Jepara. Orang nomor dua di Jateng itu mengajak Secha untuk belajar membaca secara kilat.
“Yuk, sini kita belajar baca. Sudah lancar membaca belum? Ini bacanya gimana?,” ajak Taj Yasin kepada Secha sembari mengeja kata.
Secha yang masih malu-malu mengikuti arahan wagub untuk membaca namanya sendiri yang tertulis dalam formulir vaksinasi. Dia nampak cukup lancar membaca huruf demi huruf yang ditunjuk oleh wagub.
Usai diajari membaca, Secha diminta untuk menyanyikan lagu anak-anak. Dia tampak menyanyikan lagu Balonku Ada Lima meskipun secara malu-malu.
Taj Yasin bahkan menemani Secha mendapat suntikan vaksin. Dia terus diajak ngobrol oleh wagub sehingga tidak tahu kalau dirinya sudah disuntik vaksin. Setelahnya, wagub memberikan hadiah sarung kepada Secha.
Usai tinjauan, Taj Yasin mengatakan sentra vaksinasi yang digelar Pabrik Sukun ini cukup efisien. Menurutnya, dengan target vaksin mencapai seribu dosis, sangat membantu pemerintah.
“Sampai jam 12 siang ini sudah ada 400 orang yang divaksin. Jumlah keseluruhan dari pak Dandim tadi menyampaikan perkiraan nanti sekitar seribu untuk hari ini. Besok juga seribu. Ini membantu kami, karena ternyata yang vaksin ada yang pertama, kedua dan ketiga. Mulai anak-anak hingga lansia,” kata Taj Yasin.
Wagub mengimbau kepada perusahaan agar dapat melaksanakan hal serupa. Dia menilai gerakan seperti ini akan sangat menunjang ekonomi di wilayah masing-masing.
“Gerakan seperti ini saya harap industri juga memfasilitasi terhadap lingkungannya. Supaya ekonomi tetap berjalan dengan baik dan tetap bisa mempekerjakan karyawannya dengan baik lagi,” terang dia.
Ditanya wartawan soal vaksin yang hampir expired, Taj Yasin menjelaskan bahwa Pemprov Jateng telah mengimbau kepada Dinas Kesehatan di 35 kabupaten/kota untuk terus laporan data. Agar nanti bisa dikoordinasikan dan dibagikan ke wilayah lain sehingga bisa terpakai sebelum expired.