WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Regu II Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri pimpinan Tri Budi Santosa, Jumat petang (3/12), menangkap Ular Sendok (Cobra).
Lokasi penangkapan di rumah Katino, warga Salak RT 01/RW 03, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, arah selatan Gunung Giri kawasan Hutan Ketu.
Ular tersebut dilaporkan telah memangsa dua ekor ayam piaraan. Warga geger oleh kemunculan ular kobra tersebut, dan meminta bantuan Regu Brandweer atau Damkar, untuk menangkapnya. Karena jenis ular tersebut termasuk berbisa dan gigitannya bisa mematikan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, semalam, menyebutkan, itu menjadi tangkapan ular oleh regu Damkar yang ketujuh kalinya dalam Tahun 2021.
Kata Joko, tugas utama Damkar memadamkan musibah kebakaran. Selama Januari-awal Desember 2021, Damkar Wonogiri telah melakukan pemadaman musibah kebakaran sebanyak 30 kali.
Biawak dan Tawon
Tapi warga sering meminta bantuan untuk menangkap ular dan hewan liar yang masuk ke pemukiman. Termasuk menangkap biawak sebanyak dua kali. ”Juga mengunduh tawon (lebah) liar sebanyak 130 kali,” ujar Joko Santosa.
Ular Sendok yang memangsa dua ekor ayam piaraan warga Salak, Giripurwo, Wonogiri, itu masuk genus Naja dan masuk kategori ular berbisa (elapidae).
Satwa liar ini, memiliki kemampuan memipihkan lehernya hingga membentuk seperti sendok atau tudung. Ular yang masuk spesies Ophiophagus hannah, ini bisa juga disebut Kobra Raja atau Ular Sendok Raja (King Cobra) yang habitatnya tersebar di benua Afrika, Asia Barat, Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Dalam Bahasa Indonesia, nama Kobra diambil dari kata Bahasa Portugis, Cobra. Istilah ini berasal dari Bahasa Latin colobra (coluber, colubra) yang juga berarti ular.
Pada Abad Ke 16, bangsa Portugis yang datang ke Afrika dan Asia Selatan, menemukan berbagai jenis ular yang kemudian mereka sebut cobra-capelo yang artinya Ular Bertudung.
Bambang Pur