GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Gedung Dewi Sri di Purwodadi, Jumat kemarin tampak meriah dalam perayaan Natal Bersama Pemkab Grobogan, Bamag, TNI, Polri, Kejaksaan dan BUMD.
Ribuan umat Kristiani di Kabupaten Grobogan hadiri dalam Perayaan Natal bersama Pemkab Grobogan, Bamag, TNI, Polri, Kejaksaan dan BUMD tersebut.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Bupati Grobogan Sri Sumarni dan jajaran Forkopimda Grobogan, Bupati Grobogan Terpilih Setyo Hadi dan tamu undangan lainnya.
Perayaan Natal dimeriahkan dengan paduan suara dari GKJ Sulursari, SD Kristen Purwodadi 1, band alumni SD Kristen Purwodadi 1, HKBP Grobogan, GKI Purwodadi, Yakkum Purwodadi, Gereja Hati Yesus Maha Kudus dan sebagainya.
Yang istimewa dalam kegiatan ini dimeriahkan bintang tamu yakni penyanyi lagu rohani Clarissa.
Kegiatan Perayaan Natal Bersama ini diawali dengan ibadah Natal yang dibuka oleh Pendeta Gideon Sunoto. Berlanjut dengan puji-pijian yang dinyanyikan oleh para singer dengan alunan musik dari CNF.
Dalam ibadah tersebut, Pdt Rita Dwi Lestari dari GKI Purwodadi membawakan renungan untuk para jemaat. Dalam firman yang dibawakannya tersebut dibawakan tentang tema Natal 2024, Mari Kita Pergi ke Betlehem yang diambil dari Lukas 2:15.
“Para gembala itu melihat apa yang rasanya mustahil itu nyatanya sungguh-sungguh terjadi. Maka mereka melakukan upaya, usaha untuk melihat kenytaan, realita seiring dengan perkataan dari Tuhan,” jelas Pdt Rita Dwi Lestari.
Pdt Rita menjelaskan, mustahil untuk menghapus kemiskinan saat ini. Bahkan mustahil untuk membeaskan untuk membebaskan dari pungli, korupsi, kolusi, nepotisme dan mustahil merubah kebiasaan gaya hidup dan sebagainya.
“Kebanyakan orang tidak mau berjuang, merasa mengubah itu semua sebagai sesuatu yang mustahil karena berbagai macam alasan. Kecenderungan manusia untuk berperilaku sesuai dengan orang sekitar kita. Banyak orang tidak mau berjuang karena alasan ngapain aku susah-susah konyol,” jelas Pdt Rita.
Ia mengingatkan untuk tidak melepaskan tanggung jawab. Bahkan, tidak sedikit kecewa setelah banyak berjuang karena hasil yang tidak diharapkan.
“Kalau hidup kita dinaungi oleh cara-cara yang salah, maka kehidupan kita diselimuti oleh kegelapan. Kalau kita tidak mau berupaya, maka hidup kita tidak mungkin bisa menjadi terang bagi bangsa Indonesia,” ujar Pdt Rita.
Dirinya juga mengingatkan agar terus berjuang dengan berlandaskan Firman Tuhan, Kasih-Nya dan Cinta-Nya yang begitu kuat untuk menghadapi badai-badai kehidupan.
“Impian menjadi terang bagi Indonesia, bukan hal yang mustahil. Menciptakan masyarakat yang jujur, dan adil bukan hal yang mustahil, bukan hanya sekedar tema, bukan hanya sekedar slogan tanpa makna,” jelas Pdt Rita sebelum menutup firman yang disampaikannya.
Dalam perayaan Natal Bersama ini juga ditandai dengan penyalaan lilin oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni, jajaran Forkopimda Kabupaten Grobogan, perwakilan Kemenag, FKUB, BAMAG, TNI dan Polri serta kejaksaan.
Tya wiedya