blank
Budi Wahono berhasil membudidayakan tanaman anggur.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Siapa sangka kegiatan yang awalnya hanyalah sebuah hobi bisa mendatangkan cuan yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Seorang warga RT 04 RW 04 Desa Sowan Lor Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, bernama  Budi Wahono berhasil membudidayakan tanaman anggur

Pemilik kebun Anggur ‘Wah Ono Anggur’ ini awalnya hanya coba –coba, berawal dari anggur lokal Kini usaha budidaya anggur milik Budi menjadi usaha yang bisa menghidupi keluarga.

Sebelumnya Budi bekerja sebagai perantauan, kini fokus untuk menekunii pembibitan anggur import.

“Kalau melihat hasil yang sekarang ya tidak menyangka mas . Dulu beli anggur dari online dua bibit saja itupun varian lokal”,ujar Budi menceritakan awal mula dia usaha budidaya anggur.

“Setelah kami browsing di Youtube baru ketemu jalannya agar hasilnya cepat berbuah dengan buah yang bagus harus disambung dengan varian import”, lanjut Budi.

Budi mengaku, perjalanannya dalam menekuni budidaya tanaman anggur bukan tanpa kendala, “Prosesnya tidak mulus begitu saja mas, di perjalanan ada juga kegagalan dan kendala”, ungkap Budi.

Namun berkat ketekunannya usaha yang awalnya hanya modal ratusan ribu kini menghasilkan cuan setiap bulannya Rp 3-5 Juta. Jika dihitung assetnya kini ada puluhan juta.

“Dulu saya sering merantau ke luar kota bahkan luar pulau kerja sebagai tukang kayu. Namun setelah usaha ini mulai ada hasil . Saya putuskan mengelola penjualan bibit anggur bersama istri. Setiap hari kemas bibit anggur untuk dikirim ke seluruh Indonesia” beber Budi.

Selama menekuni usaha penjualan bibit anggur baik secara online maupun offline, Budi mengaku hampir semua tempat di Indonesia pernah pesan dan dikirim bibit anggur hasil budidayanya.

“Hanya Pulau Papua saja yang belum pernah saya kirim. Bukannya tidak ada pesanan, saya  takut bibitnya mati karena menunggu terlalu lama.

Untuk harga bibit anggur paling murah Rp 60 ribu kalau ditanam dan dirawat baik sekitar 1 tahun sudah berbuah. Jika yang ingin sudah berbuah juga ada seperti ini harganya sekita 1 jutaan. Beberapa pembeli beli yang seperti ini biasanya ya tempatnya dekat dengan sini “, kata Budi lagi.

Sekarang Budi  pun merasa bersyukur, karena komoditas anggur sudah mulai diminati masyarakat. Adanya tren ini menurutnya harus disikapi bahwa, meskipun budidaya anggur belum menjadi komoditas yang mendominasi lahan dan masih terbatas penanamannya. Namun jika ditekuni manjadi usaha yang prospektif

“Adanya tren menanam anggur di lahan pekarangan menjadi sebuah peluang yang bagus bagi petani, karena tanaman anggur memiliki daya tarik sendiri, mempunyai nilai rekreatif, dan memiliki nilai edukatif jika dijadikan agroeduwisata,” katanya.

Budi menambahkan ia menekuni usaha  anggur berawal dari adanya lahan tanah atau pekarangan kosong yang tidak terawat. Berlokasi di depan  tempat tinggalnya, Budi berlatih menaman anggur sejak bulan tahun 2018 lalu dan sudah mencoba untuk membuahkan anggur yang ditanam.

Saat ini ada puluhan pohon anggur yang ditanam dengan 10 jenis atau varietas yang berbeda. Untuk menanam tanam anggur harus disediakan media tanam terlebih dahulu kurang lebih dua bulan.

Media tanam mengunakan sekam bakar, kotoran hewan dan tanah dengan perbandingan 1 banding 1.Selain itu juga bisa langsung di tanam dalam tanah.

“Biasanya untuk buah anggur ini untuk icip icip tamu yang datang ke tempat ini . Namun pernah juga ada yang kami jual bila ada yang membeli. Tapi dari penghasilan Peng-Angguran ini kami banyak dari penjualan bibit anggur . Setiap hari kami pasti kirim bibit ke pembeli  ya rata rata 2-3 bibit perhari”, pungkas Budi.

ua