JEPARA (SUARABARU.ID)- Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan adalah sosok yang layak menjadi role model bukan saja bagi anggotanya, tetapi juga pejabat lain yang bertugas di Jepara dan masyarakat luas. Hal tersebut diungkapkan oleh Moh. Khoiri, Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) kepada SUARABARU.ID usai menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik bagi mahasiswa yang berlangsung di ruang seminar Unisbank Semarang, 19 Oktober 2024.
KMJS adalah organisasi mahasiswa Jepara yang kuliah diberbagai perguruan tinggi di Kota Semarang yang dibina oleh Mantan Bupati Jepara Drs Hendro Martojo, MM. Ia sekaligus sebagai sebagai pendiri organisasi mahasiswa ini.
Menurut Moh Khoiri, penilaian ini bukan saja di dapat setelah tuntas membaca buku Buku Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini yang diterimanya dari Kapolres Jepara saat peluncuran September lalu, tetapi juga yang didengar dan rasakan selama ini.
“Dalam bertugas beliau banyak melakukan pendekatan yang humanis dan melampaui tugas pokok dan fungsinya,” ujar mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang ini.
Karena itu saat KMJS mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik, kami meminta 50 buku perjalanan pengabdiannya. “Harapan kami buku ini menjadi inspirasi bagi teman-teman mahasiswa dari Jepara. Alhamdulilah, beliau mengabulkan permintaan kami,” tuturnya.
Buku Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini ini benar-benar penuh makna inspiratif bagi kalangan pemuda dan mahasiswa untuk meraih sukses. “KMJS harus mampu merealisasikan ilmu yang didapatkan dari bangku perkuliahan baik akademik maupun non akademik agar kami dapat memberikan sumbangsih kepada Jepara. Karena itu buku perjalanan pengabdian Pak Wahyu ini sangat berarti,” ujar Moh Khoiri
Apalagi menurut Moh. Khoiri buku ini juga menjelaskan apa-apa saja yang terjadi di lokal Jepara sehingga pemuda tahu bagaimana harus berperan dalam segala bidang, terutama sosial masyarakat.
“Menurut saya Polres Jepara sangatlah luar biasa, why? Angka kriminalitas di Jepara dapat ditekan. Ini menjadi pembuktian bahwa indikator ini telah diperbaiki dan terpenuhi oleh Polres. Lebih-lebih mendapatkan berbagai prestasi salah satunya yakni Satuan Kerja Berkinerja Terbaik,” terangnya. Yang penting juga pengakuan dan kepuasan dari warga, tambahnya
Ia juga menilai, Kapolres Jepara adalah sosok yang mengerti apa saja yang dibutuhkan masyarakat dan bagaimana menggerakkan anggota “ Beliau adalah role model bagi pemimpin, anggotanya dan masyarakat. Kinerjanya sangat nyata. ‘Dalam buku Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini ini menjadi bukti perjalanan pengabdiannya yang penh makna dan dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat.
Lain lagi dengan Amaliyatul Hidayah Rofiq, Duta Bahasa Jateng dan juga Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unisbank Semarang. Ia menilai Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan adalah sosok yang smart dan humble. “Beliau sosok yang cerdas, tidak sombong dan ramah,” ujar Amaliya yang pernah menjadi narasumber bersama Kapolres Jepara di kelas Literasi yang diadakan oleh Disdikpora Jepara di SMKN 2 Jepara
Ia juga mengaku banyak mendapatkan informasi tentang sosok dan kinerja AKBP Wahyu Nugroho Setyawan baik dari mahasiswa, maupun warga Jepara. “Pemahaman saya semakin lengkap saat selesai membaca buku yang diberikan langsung oleh Pak Kapolres Jepara saat peluncuran buku. Saya sungguh termotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan beliau,” ujar Amaliya.
Sementara Rayhan Dzikra Adrian Ramadhan, mahasiswa Unisbank Semarang menilai, buku yang ditulis dengan cara bertutur ini tidak menampakkan upaya penulis untuk melakukan glorifikasi. “ Namun pembaca mampu menyimpulkan seperti apa sosok Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan setelah selesai membaca buku,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, kinerja Wahyu Nugroho Setyawan sangat baik. “Beliau ingin selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, sangat cepat dan responsif dalam menangani kasus-kasus seperti narkoba, kriminalitas, dan kejahatan lainnya. Salah satu kuncinya adalah kolaborasi yang di bangun bersama para pemangku kepentingan lain dan masyarakat
Rayhan Dzikra Adrian Ramadhan juga mengaku mendapat banyak inspirasi dengan membaca buku pengabdian Wahyu Nugroho Setyawan. “Sebagai seorang mahasiswa saya termotivasi untuk meneladani beliau dengan menyelesaikan studi tepat waktu,” ujarnya
Hadepe