Warung Soto maupun Bakso lezat kelas rakyat "Sido Laris"  di Jl.Veteran, Sragen itu dikenal juga sebagai Soto dan Bakso Ndayu. Foto: Anindito AN

SOTO adalah sajian kuliner yang hampir selalu ada diseluruh daerah di Indonesia. Ada soto Padang, soto banjar, soto Betawi, Lamongan, surabaya, Semarang, Kudus, coto Makassar. Meski semua namanya soto, tetapi variasinya berbeda-beda.

Begitu pula di Sragan, ada yang namanya soto Ndayu. Nama warung soto ini sebenarnya adalah “Sido Laris”, tetapi karena cikal bakal soto dan bakso itu resep khusus  dari Taman Ndayu, Di Desa Saradan, Karangmalang, Sragen, meski lokasinya di Ndayu, Jalan Veteran, Sragen kemudian dikenal dengan sebutan soto Ndayu.

Ternyata tak hanya soto, di sini kita juga pesan makanan lain yaitu bakso, sehingga pelanggan terbiasa menyebut Soto atau Bakso Ndayu.

Sesuai namanya, usaha kuliner soto, bakso dan mi bakso cukup laris. Karena lokasinya strategis di kawasan bisnis dan dekat RSI Amal Sehat dan RS Sarila Husada serta Kolam Renang Kartika.

Joko mengetahui persis kalau cikal bakal Soto, Bakso dan Mi Bakso Sido Laris berawal dari Objek Wisata Ndayu Park atau Taman Ndayu yang dikelola keluarga Untung Wiyono.

“Dari Taman Ndayu itu awal mula Soto dan Bakso Ndayu dikenal masyarakat,” ungkap Joko Siswanto, mantan Kades Kedung Waduk Kecamatan Karangmalang, Sragen.

Resep asli soto dan bakso itu, lanjut Joko Siswanto, berasal dari mantan Bupati Sragen Untung Wiyono bersama istri Hj. Suparmi. Menu soto ayam buka  pukul 06.00. Sedangkan pukul 10.00 menunya soto daging sapi ukuran mangkuk sedang Rp 6.000 dan mangkuk besar Rp 10.000.

Sedangkan soto ayam pagi hanya Rp 3.000 per mangkuk. Bakso telur Rp 15.000 dan bakso daging sapi Rp 12.000. Warung itu ditangani lima orang karyawan.

“Harga soto kelas rakyat itu sangat diminati pelanggan,” tutur Sonia, karyawan warung soto dan bakso itu.

Buka Cabang

Saat ini sudah buka cabang di Solo, kios Terminal Tawangmangu (Karanganyar), Yogya dan Batujamus, Kabupaten Karanganyar.

Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono juga akan membuka cabang di sejumlah kecamatan di Sragen maupun di sejumlah kota dan ingin memberikan kesempatan kepada pemuda dan pemudi atau peminat yang berjiwa ulet, tangguh dan jujur untuk memulai membuka cabang baru.

“Bagi yang berminat membuka cabang baru, difasilitasi,” tutur Untung Wiyono.

Fasilitasi dalam bentuk peralatan dan bahan baku akan disiapkan. Juga menyewa lokasi strategis yang dipilih, untuk memulai  usaha baru.

Anind