Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif, Mantan Komisioner Bawaslu Jepara Sampaikan Pesan Penting.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) Kalinyamatan menyelenggarakan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif yang dipusatkan di Resto Taman Joglo Desa Lebuawu, Kamis (19/9/2024). Dalam kegiatan yang diikuti 40 peserta hadir sebagai narasumber Abd. Kalim, mantan Komisioner Bawaslu Jepara. Selain jajaran Panwascam, perwakilan PPK, tokoh ormas, pelajar, seniman, kelompok disabilitas, kegiatan juga dihadiri Forkopimcam.

Dalam paparannya, Abd. Kalim mengajak kepada peserta teribat aktif dalam pengawasan partisipatif. “Meskipun pengawasan yang dilakukan adalah sekadar memberikan informasi kepada Pengawas itu tidak masalah. Karena informasi yang disampaikan oleh masyarakat akan ditindaklanjuti oleh Pengawas,” jelasnya.

Dikatakan Kalim, saat ini masih tahapan verifikasi calon, 22 September mendatang penetapan calon, kemudian mulai 25 September sudah mulai dilaksanakan kampanye. Setiap tahapan Pilkada tersebut, Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri, sehingga butuh pengawasan dari masyarakat agar Pilkada berjalan sesuai regulasi (aturan) yang berlaku.

Selain mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengawasan, dirinya juga mengajak kepada peserta untuk menentukan pemimpin yang terbaik. “Rakyat adalah pemilik kedaulatan negara sehingga memiliki kuasa untuk menentukan pemimpin yang terbaik,” tandasnya.

http://bit.ly/Pilkada2024KPPS

Untuk memilih calon pemimpin tidak lepas dari peran pemilih. Kesempatan itu ia menyebutkan tiga tipologi pemilih. Pertama, pemilih ideologis. Dalam penjelasannya pemilih ini memiliki kesamaan identitas dengan calon, sehingga baik buruk, pintar atau bodoh akan tetap dipilih. Kedua, pemilih rasional atau ideal. “Tipe pemilih ini suka membanding-bandingkan calon satu dengan calon yang lain. Diteliti visi misinya, kualitas, kepribadiannya, dan sebagainya,” imbuhnya.

Sedangkan ketiga, pemilih pragmatis. “Yang memberikan uang yang akan dicoblos. Pemilih transaksional ini yang bahaya. Untuk itu ayo kita melek bareng untuk memilih seorang kepala daerah yang berintegritas, dan berakhlak baik,” harapnya.

Ketua Panwascam Kalinyamatan, Muhadz Ali Jidzar menyatakan peran Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) sebagai lembaga pengawas pemilu di tingkat kecamatan menjadi sangat strategis dan krusial.

“Panwaslu tidak dapat bekerja sendiri. Dibutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, mitra-mitra pengawasan, dan pihak-pihak terkait untuk memastikan pemilu berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Inilah yang kita sebut sebagai pengawasan partisipatif,” jelasnya.

Dengan pengawasan partisipatif berarti membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan pemilu. “Masyarakat bukan hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai pengawas yang turut mengawal jalannya demokrasi. Pengawasan partisipatif ini menjadi kekuatan tambahan bagi Panwaslu dalam menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan akuntabel,” imbuhnya.

Hal lain ditambahkan Camat Kalinyamatan, Sundari. Dalam sambutannya ia mengajak peserta untuk menjaga kondusifitas daerah. Di samping itu ia juga mengajak datang ke TPS untuk menyukseskan Pilkada 2024. “Partisipasi masyarakat Kalinyamatan pada Pemilu sudah mencapai 88 persen lebih. Pilkada nanti semoga partisipasi masyarakat semakin bertambah. Agar partisipasi bertambah perlu sosialisasi massif kepada masyarakat,” pungkasnya.

ua/sm